Jakarta (ANTARA) - PT Pindad (Persero) berencana untuk melakukan "groundbreaking" pabrik produksi amunisi kaliber sedang di Malang, Jatim, pada tahun 2020.
"Ini kita sudah melakukan kontrak pengadaan mesinnya, dari sini kita akan mendefinisikan produknya maka tahun depan sudah bisa 'groundbreaking'," ujar General Manajer Senjata Pindad Yayat Ruyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (9/4).
Dia menjelaskan bahwa pabrik produksi amunisi kaliber sedang (20mm - 40mm) tersebut akan berlokasi di Malang, Jawa Timur.
"Kita baru mau membangun lini produksinya (amunisi kaliber sedang), untuk membangun lini produksi itu kita perlu mendengar masukkan, arahan dan saran dari seluruh pemangku kepentingan, khususnya pengguna," ucap Yayat.
General Manajer Senjata tersebut menilai potensi amunisi kaliber sedang untuk kebutuhan dalam negeri bisa menghemat devisa hingga triliunan rupiah.
"Berdasarkan data yang disampaikan oleh perwakilan dari Asisten Perencanaan Umum Panglima TNI bahwa untuk rencana strategis atau renstra lima tahun mendatang terdapat dana Rp3 triliun, jadi dengan kita melakukan produksi sendiri kita bisa menghemat devisa triliunan rupiah," tuturnya.
Selain itu, menurut Yayat, penguasaan teknologi amunisi kaliber sedang juga memiliki nilai strategis yakni Indonesia bisa mandiri, memiliki daya tawar dan daya gentar terhadap ancaman yang datang dari luar.
"Untuk ekspor ini sangat terbuka, kalau kita melihat data yang ada di global, pada saat ini perkembangan di ASEAN maupun di Asia Pasifik dikarenakan konstelasi geopolitik dan hubungan antarnegara yang sedang panas seperti Laut China Selatan, hubungan India-Pakistan, Semenanjung Korea menjadikan kebutuhan untuk amunisi ini sangat besar," ujarnya.
Pindad sedang membangun kemampuannya di bidang amunisi.Selama ini industri pertahanan itu memiliki kemampuan di bidang amunisi kaliber kecil dari tahun 1985, dan tantangan ke depan bagi Pindad adalah masuk ke amunisi kaliber besar.
Yayat juga menjelaskan bahwa untuk menguasai teknologi amunisi kaliber besar maka Pindad perlu menguasai terlebih dahulu teknologi amunisi kaliber sedang (20mm sampai dengan 40mm) yang merupakan amunisi pertengahan atau antara kaliber kecil dan besar.
Baca juga: Pindad targetkan kontrak Rp7 triliun pada 2019
Baca juga: Pindad luncurkan Divisi Teknologi Cyber Security