Kawasan hunian terpadu dibangun untuk warga terdampak bencana

id ACT,Gempa Sulteng,Gempa Palu

Kawasan hunian terpadu dibangun untuk warga terdampak bencana

Sejumlah warga pengungsi korban gempa dan likuefaksi beraktivitas di shelter atau hunian sementara mereka yang didirikan oleh Lembaga Kemanusian Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (31/3/2019). ACT mendirikan hunian sementara pada beberapa titik di Kabupaten Sigi dan kini ditempati oleh ribuan jiwa warga. Pendirian hunian sementara yang juga dilakukan di Wilayah Kota Palu dan Donggala itu guna membantu warga memperoleh tempat tinggal yang layak setelah kehilangan rumah akibat bencana gempa, tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah. (ANTARA FOTO/MOHAMAD HAMZAH)

Kawasan hunian terpadu yang kami bangun secara total menyediakan 1.026 unit hunian sementara yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti klinik, di mana kami juga bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat untuk memantau status gizi dan
Jakarta (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama dengan perusahaan konsumer Danone membangun Kawasan Hunian Nyaman Terpadu untuk warga terdampak bencana gempa dan likuifaksi di Desa Langaleso, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Dalam keterangan tertulis ACT yang diterima di Jakarta, Selasa, Kawasan Hunian Nyaman Terpadu tersebut menampung 96 kepala keluarga (KK) dengan total lebih dari 300 jiwa.

Hunian tersebut juga dilengkapi dengan bangunan klinik, kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), fasilitas air dan mandi cuci kakus (MCK), tempat bermain anak, serta dapur umum dan masjid.

General Manager Unit Usaha Danone Specialized Nutrition di Indonesia Connie Ang mengatakan tujuan pihaknya membangun kawasan hunian terpadu untuk membantu para pengungsi, terutama anak-anak, perempuan, dan lansia agar dapat mulai menata kembali kehidupannya dengan rasa aman, nyaman, dan memiliki kualitas hidup serta kesehatan yang lebih baik.

Hunian terpadu disebut sebagai kebutuhan penting bagi para pengungsi agar terhindar dari risiko penularan penyakit. Terbatasnya akses makanan bergizi dan fasilitas kesehatan serta kondisi hunian yang tidak layak pascabencana menjadi permasalahan yang sering dihadapi warga penyintas bencana. Ketiadaan hunian dan fasilitas yang layak pun berpotensi menimbulkan infeksi dan wabah penyakit.

"Kebutuhan dasar pengungsi dalam masa pemulihan ini adalah untuk membangun berbagai fasilitas umum yang mendukung bergeraknya kembali kehidupan di area pascabencana, seperti sekolah, sarana sanitasi, dan fasilitas kesehatan. Kami sangat mengapresiasi adanya Hunian Nyaman Terpadu karena program ini sangat membantu warga untuk kembali beraktivitas dan memulai kehidupan mereka," kata Wakil Bupati Sigi Paulina.

Sigi adalah salah satu kabupaten yang terdampak gempa dan likuifaksi pada 2018. Sedikitnya 10.612 rumah rusak ringan, lebih dari 15.000 rusak sedang dan berat, serta 302 rumah hilang akibat bencana tersebut.

Kawasan hunian terpadu di Desa Langaleso adalah salah satu dari 11 titik "shelter" terpadu yang dibangun ACT bersama mitra yang tersebar di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala.

“Kawasan hunian terpadu yang kami bangun secara total menyediakan 1.026 unit hunian sementara yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti klinik, di mana kami juga bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat untuk memantau status gizi dan kesehatan anak-anak,” kata Direktur Partnership ACT Mukhti.

Penyuluhan kesehatan dan kebersihan lingkungan dilakukan secara rutin kepada warga untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan pada masa pemulihan krisis.

"Kami berharap ke depan akan lebih banyak perusahaan yang memberikan bantuan tanggap bencana dengan pendekatan yang Danone lakukan bersama kami, yaitu melalui penyediaan hunian sementara yang layak dan terpadu yang sangat berguna bagi masyarakat,” katanya.

Karyawan Danone di Indonesia dan global berperan aktif dalam mewujudkan berdirinya Hunian Nyaman Terpadu di Desa Langaleso. Pembangunan Kawasan hunian sementara terpadu itu adalah hasil dari donasi perusahaan dan pribadi karyawan Danone di Indonesia.

Melalui misi One Planet, One Health, Danone berupaya memberikan tempat tinggal sementara yang tidak hanya layak untuk dihuni, namun juga memiliki akses air dan sanitasi yang baik, serta memperhatikan aspek kesehatan masyarakat yang tinggal di dalamnya.

“Inisiatif ini adalah salah satu wujud dari komitmen kami untuk memberikan kesehatan ke sebanyak mungkin orang di dunia. Harapan kami, fasilitas komunal ini memberikan manfaat dan dapat membantu perbaikan taraf hidup dan kesehatan ibu, anak, lansia, dan keluarga para penyintas bencana di Sigi di masa pemulihan serta memberikan harapan yang lebih baik bagi kehidupan mereka di hadapan,” kata Connie.

Baca juga: Korban likuefaksi Langaleso mulai tempati 96 shelter dari ACT-Danone
Baca juga: Petrochina, ACT dan Bupati Sigi resmikan Masjid Al Abrar Potoya
Baca juga: ACT serahkan 140 unit hunian nyaman di Sigi