ACT serahkan 140 unit hunian nyaman di Sigi

id act

ACT serahkan 140 unit hunian nyaman di Sigi

Penyintas gempa bumi dan likuifaksi melintas di kawasan Hunian Sementara (Huntara) yang dibangun oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (6/1/2019). Dari 5.000 unit Huntara berkonsep terintegrasi yang ditargetkan akan dibangun oleh ACT, 400 unit diantaranya sudah selesai dan ditempati oleh para penyintas bencana di Palu, Sigi dan Donggala. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/wsj.)

Huninan nyaman ini dilengkapi sejumlah fasilitas ibadah seperti masjid, sarana pemerintah di antaranya kantor desa sementara dan sarana pendidikan yakni sekolah dasar (SD) darurat lengkap dengan kantor dan sarana bermain bagi anak-anak
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Aksi Cepat Tanggap dan Pemerintah Kabupaten Sigi meresmikan 140? unit Integrated Community Shelter (ICS) atau hunian nyaman terintegrasi bagi korban gempa di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Selasa.

Hunian nyaman itu diserahkan oleh Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur dan Wakil Bupati Sigi Paulina kepada sejumlah perwakilan warga penghuni?yang disertai penyerahan humanity card kepada 4.000 warga terdampak bencana.

"Huninan nyaman ini dilengkapi sejumlah fasilitas ibadah seperti masjid, sarana pemerintah di antaranya kantor desa sementara dan sarana pendidikan yakni sekolah dasar (SD) darurat lengkap dengan kantor dan sarana bermain bagi anak-anak," kata Syuhelmaidi.

Ia mengatakan hunian nyaman yang dibangun yayasan kemanusiaan lokal terbesar di Indonesia itu sebagian besar berada di Kabupaten Sigi.

"Di Kabupaten Sigi banyak rumah yang rusak berat, rata dengan tanah dan hilang akibat likuifaksi seperti di Desa Jono Oge sehingga sebagian besar huntara yang dibangun? ACT ada di sini," katanya.

Dari 1.168 unit hunian nyaman  yang setara dengan hunian sementara (huntara) yang dibangun? ACT, sebanyak 660 unit dibangun di Kabupaten Sigi.

"Saya juga ingatkan agar masjid yang dibangun diisi dan dipenuhi oleh bapak-ibu untuk beribadah. Huntara yang dibangun di Sigi di antaranya berada di Desa Sibalaya, Sidera,? Jono Oge, Langaleso dan Lolu," pesan Syuhelmaidi.

Sementara humanity card lanjut Syuhel, diberikan kepada 4.000 warga Sigi yang terdampak langsung bencana. Nantinya humanity card itu digunakan warga untuk mengambil bantuan logistik dari ACT setiap dua minggu sekali.

"Bantuan logistik yang kita berikan berupa beras lima liter, kebutuhan dapur seperi minyak kelapa, kecap dan sebagainya," ujar Syuhel lagi.

Sementara itu Wakil Bupati Sigi Paulina mengimbau warga agar menjaga dan merawat hunian nyaman sumbangan ACT sebab hunian nyaman tersebut akan ditempati pengungsi hingga beberapa bulan ke depan.

"Saya berharap bapak ibu yang menempati hunian nyaman agar menjaga, mempelihara? dan merawat hunian ini dan mempergunakan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Paulina juga meminta warga dan penghuni agar merawat dan menjaga fasilitas umum yang dibangun di kawasan hunian nyaman seperti pusat distribusi bantuan logistik, sarana pendidikan,?kantor desa, masjid dan MCK.

"Kami (Pemkab) Sigi tidak mampu membangun huntara ini makanya kita berharap dan meminta dengan Pemerintah Provinsi Sulteng, pemerintah pusat dan bantuan dari luar negeri serta NGO (Non Government Organization) yang membantu huntara dan huntap di sini ," kata Paulina.

Paulina? menjelaskan kebutuhan huntara di Kabupaten Sigi sebanyak 9000 unit dan saat ini baru 2000 an unit huntara yang telah selesai dibangun.

Baca juga: ACT serahkan 140 unit selter dan 4.000 humanity card
Baca juga: Huntara PUPR di Palu mulai dihuni