ROA Sulteng tingkatkan kapasitas kelompok perlindungan laut Banggai
Palu (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Relawan Orang dan Alam (ROA) Sulawesi Tengah meningkatkan kapasitas kelembagaan kelompok daerah perlindungan laut (DPL) di Kecamatan Balantak, Kabupaten Banggai, terkait rencana pengelolaan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Perairan Balantak.
“Kegiatan peningkatan kapasitas ini membahas konservasi keragaman hayati dan peningkatan kehidupan berkelanjutan yang dilakukan melalui proses penggalian dan berbagi diskusi dan simulasi yang memfokuskan pada keterlibatan aktif peserta sehingga dapat terumuskan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan,” ucap Kordinator Lapangan ROA Sulteng, Nofarman, di hubungi dari Palu, Minggu.
Baca juga: OJK Sulteng dan KPH Dampelas Tinombo bahas peluang produk pasar HHBK
Dua kelompok itu yakni Kelompok Tanjung Saro dari Kelurahan Talang Batu dan Kelompok Fajar Indah dari Desa Luok Kecamatan Balantak.
Kegiatan itu juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola dan mengoperasionalkan DPL sebagai organisasi atau kelompok yang memiliki visi dan misi dalam menjaga dan melindungi KBA Perairan Balantak untuk penghidupan berkelanjutan.
“Dengan kegiatan ini diharapkan hasil yang dicapai adalah kelompok pengelola DPL bisa memberikan kontribusi dalam pengetahuan dan kapasitas pengelolaan kelompok untuk membuat sebuah perencanaan dan strategi yang akan ditempuh dalam menjalankan roda kelompok DPL,” katanya.
Selain kelompok DPL, ROA juga mengikutsertakan kelompok Pecinta Alam Pelita yang fokus pada aktivitas dan gerakan menyelamatkan laut dan wilayah pesisir agar fokus pada program konservasi melalui peningkatan kapasitas lembaga agar menjadi organisasi yang memiliki visi dan misi yang jelas dan terarah.
“Semakin banyak yang terlibat dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati khususnya di wilayah laut dan wilayah pesisir akan semakin baik artinya kesadaran akan pentingnya menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati telah menjadi bagian dari sisi kehidupan yang sangat berarti dalam menjaga keseimbangan alam,” kata dia.
Baca juga: ROA desiminasikan program kba perairan balantak
Baca juga: Warga Dilatih Kembangkan Usaha Hasil Hutan Nonkayu
“Kegiatan peningkatan kapasitas ini membahas konservasi keragaman hayati dan peningkatan kehidupan berkelanjutan yang dilakukan melalui proses penggalian dan berbagi diskusi dan simulasi yang memfokuskan pada keterlibatan aktif peserta sehingga dapat terumuskan peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan,” ucap Kordinator Lapangan ROA Sulteng, Nofarman, di hubungi dari Palu, Minggu.
Baca juga: OJK Sulteng dan KPH Dampelas Tinombo bahas peluang produk pasar HHBK
Dua kelompok itu yakni Kelompok Tanjung Saro dari Kelurahan Talang Batu dan Kelompok Fajar Indah dari Desa Luok Kecamatan Balantak.
Kegiatan itu juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola dan mengoperasionalkan DPL sebagai organisasi atau kelompok yang memiliki visi dan misi dalam menjaga dan melindungi KBA Perairan Balantak untuk penghidupan berkelanjutan.
“Dengan kegiatan ini diharapkan hasil yang dicapai adalah kelompok pengelola DPL bisa memberikan kontribusi dalam pengetahuan dan kapasitas pengelolaan kelompok untuk membuat sebuah perencanaan dan strategi yang akan ditempuh dalam menjalankan roda kelompok DPL,” katanya.
Selain kelompok DPL, ROA juga mengikutsertakan kelompok Pecinta Alam Pelita yang fokus pada aktivitas dan gerakan menyelamatkan laut dan wilayah pesisir agar fokus pada program konservasi melalui peningkatan kapasitas lembaga agar menjadi organisasi yang memiliki visi dan misi yang jelas dan terarah.
“Semakin banyak yang terlibat dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati khususnya di wilayah laut dan wilayah pesisir akan semakin baik artinya kesadaran akan pentingnya menjaga keberlangsungan keanekaragaman hayati telah menjadi bagian dari sisi kehidupan yang sangat berarti dalam menjaga keseimbangan alam,” kata dia.
Baca juga: ROA desiminasikan program kba perairan balantak
Baca juga: Warga Dilatih Kembangkan Usaha Hasil Hutan Nonkayu