BAZNAS Sulteng: Pengumpulan zakat naik 110 persen di tahun 2021

id Zakat, baznas, infak, sedekah, umat, sulteng

BAZNAS Sulteng:  Pengumpulan zakat naik 110 persen di tahun 2021

Ilustrasi - Sejumlah relawan ACT menyerahkan bantuan paket lebaran dan zakat fitrah di salah satu desa di Provinsi Sulteng, Rabu (12/5). ANTARA/HO-ACT Sulteng

Palu (ANTARA) -
Badan Amil Zakat (BAZNAS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat adanya tren peningkatan pengumpulan zakat infak dan sedekah dari umat serta dana kegiatan sosial keagamaan lain hingga 110 persen pada tahun 2021.
 
Komisioner Wakil Ketua 1 BAZNAS Sulteng Azhar di Palu Senin mengatakan, peningkatan itu mencapai 20 persen dengan nilai lebih dari Rp3,3 miliar, ketimbang pada tahun 2020 pihaknya hanya mampu mengumpulkan zakat, infak dan sedekah Rp3,1 miliar.
 
"Capaian ini sangat meningkat positif karena terjadi pada suasana COVID-19, artinya memang masyarakat Sulteng sangat antusias dalam berzakat, terlebih pada kepengurusan kami yang masih berlangsung satu tahun terhitung sejak 2020 sampai 2025 mendatang," ujar Azhar.
 
Ia menjelaskan secara statistik tren pengumpulan zakat menyeluruh tidak selalu menunjukkan angka kenaikan. Misalnya pada Juni 2021, pihaknya mengumpulkan dana zakat senilai Rp271 Juta.
 
Padahal sebulan sebelumnya Mei 2021, BAZNAS mencatat zakat serta infak masyarakat Sulteng kurang lebih Rp355 Juta. Kemudian pada Bulan Juli pihaknya berhasil meningkatkan pengumpulan zakat hingga Rp318 Juta.
 
Azhar mengungkapkan, statistik yang menunjukkan angka naik turunnya pengumpulan zakat oleh BAZNAS tidak lepas dari ketidaktahuan masyarakat perihal zakat.
 
"Secara umum masyarakat masih melihat zakat sebatas zakat fitrah saja, padahal masih banyak zakat lainnya, seperti zakat profesi yang di tujukan pada orang-orang dengan pendapatan hingga Rp6,6 juta per bulan pada nilai yang harus dikeluarkan adalah 2,5 persen," jelasnya.
 
Ia mengemukakan, hingga saat ini salah satu potensi terbesar zakat di kalangan masyarakat Sulteng masih berada di kalangan aparatur sipil negara (ASN).
 
Meski begitu, ia menyebut masih banyak potensi-potensi zakat yang belum dapat termaksimalkan di provinsi ini.
 
"Seperti perusahaan-perusahaan yang ada saat ini, terkait hal itu kami sudah memulai melakukan berbagai komunikasi kepada mereka dan beberapa diantaranya sudah berlangsung. Mudah-mudahan akan berjalan lancar," katanya.
 
Ia menambahkan, tahun 2022, BAZNAS Sulteng menargetkan akan mengumpulkan dana zakat hingga Rp24 miliar. Target itu, merujuk pada target BAZNAS RI yakni Rp26 triliun.