BNPT-FKPT edukasi pemuda deradikalisasi lewat festival musik
Sigi, Sulteng (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) melakukan edukasi kepada pemuda di Sulawesi Tengah terkait deradikalisasi lewat festival aksi musik anak bangsa (Asik Bang) dalam menumbuhkembangkan persatuan dan kesatuan.
"Penanggulangan terorisme dimulai dari pencegahan agar aksi radikal tidak tumbuh subur di tengah masyarakat, salah satunya lewat karya seni musik untuk merajut asa dan perdamaian," kata Mohammad Nuhwana Saputra, Auditor Ahli Muda BNPT saat menghadiri festival aksi musik anak bangsa di Kabupaten Sigi, Rabu.
Menurut dia, musik salah satu instrumen yang dianggap mampu membawa perdamaian yang dituangkan dalam lirik lagu, sekaligus menjadi penyemangat bagi generasi dalam menciptakan harmonisasi kehidupan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam bermasyarakat.
Oleh karena itu, lewat berbagai program yang dicanangkan BNPT diimplementasikan di daerah dengan dukungan FKPT diharapkan dapat menekan aksi terorisme dan radikalisme.
"Pencegahan aksi-aksi teroris perlu dukungan semua pihak, tidak terkecuali masyarakat. Banyak cara dalam memaksimalkan pencegahan, apakah lewat edukasi maupun kampanye secara masif," ucap Nuhwana.
Bupati Sigi Mohammad Irwan mengemukakan, tiga hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah di samping hal-hal berkaitan dengan kesejahteraan yakni radikalisme, terorisme dan penyalahgunaan narkoba.
"Aksi teror dilakukan oleh orang-orang tertentu tentu mengganggu situasi keamanan, ketertiban, termasuk mengganggu situasi ekonomi," ujar Irwan.
Menurut dia, pencegahan dan penanggulangan terorisme, tidak terlepas dari kehadiran negara untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, oleh karena itu dukungan semua pihak menjadi bagian penting dalam upaya tersebut.
Ia menilai, festival musik anak bangsa digagas BNPT merupakan cara unik mengajak kaula muda ikut ambil bagian menciptakan situasi harmonis dalam bingkai persatuan dan kesatuan tanpa memandang ras, suku dan agama.
"Penanggulangan tidak hanya sebatas menghukum pelaku kejahatan terorisme, pemerintah juga membuka ruang kepada eks terorisme lewat pemberdayaan sekaligus sebagai pelopor perdamaian, dan kami juga dengan melakukan upaya itu," demikian Irwan.
"Penanggulangan terorisme dimulai dari pencegahan agar aksi radikal tidak tumbuh subur di tengah masyarakat, salah satunya lewat karya seni musik untuk merajut asa dan perdamaian," kata Mohammad Nuhwana Saputra, Auditor Ahli Muda BNPT saat menghadiri festival aksi musik anak bangsa di Kabupaten Sigi, Rabu.
Menurut dia, musik salah satu instrumen yang dianggap mampu membawa perdamaian yang dituangkan dalam lirik lagu, sekaligus menjadi penyemangat bagi generasi dalam menciptakan harmonisasi kehidupan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam bermasyarakat.
Oleh karena itu, lewat berbagai program yang dicanangkan BNPT diimplementasikan di daerah dengan dukungan FKPT diharapkan dapat menekan aksi terorisme dan radikalisme.
"Pencegahan aksi-aksi teroris perlu dukungan semua pihak, tidak terkecuali masyarakat. Banyak cara dalam memaksimalkan pencegahan, apakah lewat edukasi maupun kampanye secara masif," ucap Nuhwana.
Bupati Sigi Mohammad Irwan mengemukakan, tiga hal yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah di samping hal-hal berkaitan dengan kesejahteraan yakni radikalisme, terorisme dan penyalahgunaan narkoba.
"Aksi teror dilakukan oleh orang-orang tertentu tentu mengganggu situasi keamanan, ketertiban, termasuk mengganggu situasi ekonomi," ujar Irwan.
Menurut dia, pencegahan dan penanggulangan terorisme, tidak terlepas dari kehadiran negara untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat, oleh karena itu dukungan semua pihak menjadi bagian penting dalam upaya tersebut.
Ia menilai, festival musik anak bangsa digagas BNPT merupakan cara unik mengajak kaula muda ikut ambil bagian menciptakan situasi harmonis dalam bingkai persatuan dan kesatuan tanpa memandang ras, suku dan agama.
"Penanggulangan tidak hanya sebatas menghukum pelaku kejahatan terorisme, pemerintah juga membuka ruang kepada eks terorisme lewat pemberdayaan sekaligus sebagai pelopor perdamaian, dan kami juga dengan melakukan upaya itu," demikian Irwan.