Pemkot Palu salurkan paket stimulus bahan pangan cegah stunting

id Walikotapalu, Pemkotpalu, Sulteng, Hadianto Rasyid, stunting, tengkes,Pemkot Palu salurkan paket stimulus,paket stimulus

Pemkot Palu  salurkan paket stimulus bahan pangan cegah stunting

Wali Kota, Hadianto Rasyid menyerahkan paket stimulus pangan untuk pengamanan stunting atau tengkes kepada warga sasaran di Palu, Senin (31/10/2022). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah menyerahkan paket stimulus bahan pangan untuk pemenuhan gizi anak dan ibu hamil guna pencegahan stunting atau tengkes di daerah itu.
 
"Paket stimulus ini bagian dari program percepatan penanganan stunting," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat menyalurkan paket stimulus stunting kepada masyarakat di Palu, Senin.
 
Menurut dia, paling tidak dengan paket ini warga sasaran program tersebut dapat menjaga asupan gizi anak maupun ibu hamil, yang setiap periodik dipantau oleh tim medis Puskesmas dan dilaporkan kepada Pemkot Palu, guna mengetahui perkembangan setelah diintervensi.
 
Intervensi paket stimulan oleh Pemkot Palu, dilaksanakan selama enam bulan berupa bahan pangan maupun obat-obatan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menegaskan kasus tengkes di ibu kota Provinsi Sulteng itu.
 
"Setiap keluarga, terutama orang tua, diharapkan mampu mengatur asupan makanan yang sehat, seimbang dan juga bergizi guna memenuhi kebutuhan gizi anak–anak. Dengan mengatur pola gizi tersebut, maka dapat menunjang tumbuh kembang anak," ujar Hadianto.
 
Ia menilai, bila orang tua memperhatikan pemberian asupan gizi seimbang, maka secara tidak langsung mereka telah melakukan upaya pencegahan dini tengkes.
 
Kemudian, cara efektif pencegahan dilakukan, yakni pemberian asupan nutrisi mulai dari anak masih dalam kandungan, hingga usia anak dalam masa pertumbuhan.
 
"Ibu hamil dan akan adalah sasaran utama utama penanganan, lalu di sisi lain yakni menyangkut infrastruktur, lingkungan sosial dan ekonomi," ucap Hadianto.
 
Menurut data Pemkot Palu terhimpun melalui elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBGM), kurang lebih 1.221 balita dengan kategori tengkes terus dilakukan intervensi pemenuhan gizi oleh pemerintah melalui berbagai program.

"Dari 22.400 balita di Kota Palu, 1.221 di antaranya terkena tengkes atau stunting," demikian Hadianto.