"Salah satu bentuk dukungan TNI AU yakni transportasi dengan mengerahkan satu unit pesawat Hercules mengangkut peserta dari Jakarta menuju Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu," kata Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Parigi Moutong Wahyudin Takuloe yang dihubungi dari Palu, Rabu.
Dia mengatakan saat ini panitia bidang transportasi Dinas Perhubungan setempat sedang menjemput sekitar 70 peserta dan dijadwalkan Pukul 16.00 WITA tiba di Palu, setelah itu selanjutnya diangkut ke Kecamatan Tinombo, Parigi Moutong, sebagai tempat perhelatan olahraga dirgantara tersebut.
Dia menilai dukungan TNI AU sangat membantu pemerintah daerah dan ini juga menghemat biaya transportasi peserta.
"Kami mengapresiasi kolaborasi Pemkab Parigi Moutong dan TNI AU. Dari kerja sama ini, tentu memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan kegiatan," kata Wahyudin.
Peserta dari luar negeri dipastikan tidak berlaga dalam kejuaraan ini karena persoalan teknis yang sulit dipenuhi panitia penyelenggara karena menyangkut biaya.
"Peserta dari luar negeri sudah mendaftar, kendala mereka hadapi yakni visa atau dokumen izin masuk ke Indonesia. Mereka meminta bantuan kami untuk mengurus dokumen-dokumen tersebut, kami tidak bisa memenuhi karena anggaran panitia terbatas," kata Wahyudin.
Meski tidak diikuti atlet luar negeri lima kategori internasional tetap diperlombakan dan diperebutkan atlet-atlet nasional berlisensi senior.
Lima kelas internasional itu adalah man individual internasional, women individual internasional, team internasional beregu (Overall), man individual nasional, dan women individual nasional.
"Kejuaraan ini akan menjadi penilaian khusus bagi Federasi Aeronautika Internasional (FAI)," kata dia.
Menurut dia, pengurus FASI juga mendukung penuh kejuaraan internasional di Parigi Moutong itu karena selain untuk kepentingan olahraga kedirgantaraan, juga demi promosi wisata daerah.
"Total bonus diperebutkan Rp152 juta," demikian Wahyudin.