Wali Kota Palu ajak warga bijak berbelanja bahan pokok

id Walikotapalu, Hadianto Rasyid, pengendalian harga, bahan pokok, beras, ketahanan pangan, Pemkotpalu, Sulteng, pasar, pasar murah, bulog

Wali Kota Palu ajak warga bijak berbelanja bahan pokok

Ilustrasi - Sejumlah warga berbelanja di Pasar Inpres Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (26/5/2020).Aktivitas jual beli pada sejumlah pasar tradisional di Kota Palu mulai kembali normal usai perayaan Idul Fitri 1441 H. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/hp.

Palu (ANTARA) -

Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah Hadianto Rasyid mengajak warga di daerah itu bijak berbelanja kebutuhan bahan pokok supaya tidak terjadi ketimpangan antara komoditas satu dengan komoditas lainnya.
"Bijak berbelanja salah satu langkah yang dapat menstabilkan kehandalan stok bahan pokok di pasar, kalau ini tidak di kontrol tidak menutup kemungkinan mempengaruhi stok yang ada di pasar," kata Hadianto di Palu, Rabu.
Menurut dia, warga sebagai konsumen tidak perlu panik berlebihan, komoditas utama pangan tersedia di pasar-pasar tradisional meskipun sejumlah harga komoditas mengalami lonjakan, seperti beras yang sebelumnya di kisaran harga Rp12 ribu per kilogram naik menjadi Rp13.500 per kilogram.
Selain mengedukasi warga, upaya lain yang dilakukan Pemkot Palu yakni menyiapkan rumah kaca hidroponik dengan konsep modern pada lima kelurahan dalam mendukung penguatan stok bahan pokok.
"Saat ini prosesnya sedang dipersiapkan, dengan harapan konsep ini dapat membantu masyarakat memperoleh kebutuhan dengan mudah," ujarnya.
Menurut dia, meski sejumlah komoditas mengalami lonjakan harga, namun mayoritas kebutuhan pokok masih stabil, oleh sebab itu dibutuhkan kebijaksanaan konsumen berbelanja, supaya konsumen lain juga kebagian.
Pemkot Palu juga menggencarkan kegiatan pasar murah di delapan kecamatan di kota itu, pasar murah dijadwalkan enam kali dengan estimasi di mulai pada September hingga Desember 2023.
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid memberikan keterangan kepada awak media terkait upaya Pemkot Palu melakukan upaya stabilisasi harga kebutuhan poko. ANTARA/Moh Ridwan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) setempat menerapkan konsep subsidi terhadap sejumlah komoditas utama seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu yang dikhususkan bagi warga peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
"Pemerintah terus melakukan upaya-upaya strategis guna menekan harga," ucap Hadianto.
Menurut data Bulog Sulteng, ketersediaan komoditas beras di gudang mereka saat ini sekitar 7.100 ton, dengan kekuatan itu cukup untuk menjaga kebutuhan konsumsi masyarakat.
Dalam waktu dekat, Bulog juga menambah 5 ton beras ke Sulteng, yang mana saat ini sedang proses penyaluran produk ke mitra pasar maupun gerai-gerai Rumah Pangan Kita (RPK) di 13 kabupaten kota di provinsi ini.
Begitu pun pasokan gula pasir sangat tersedia sebanyak 200 ton, penjualan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang di tetapkan pemerintah Rp15.360 per kilogram.
"Upaya pengendalian harga kami lakukan bekerja sama dengan para pihak," demikian Hadianto.