Jakarta (ANTARA) - Perkembangan penyakit infeksi masih terus menjadi perhatian. Secara global penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama kematian, terutama di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia.
Beberapa contoh penyakit infeksi, antara lain tuberkulosis (TBC) yang masih menjadi masalah kesehatan utama di negara kita. Menurut data Kementerian Kesehatan, pada Februari 2023 terdapat sekitar 969.000 kasus TBC di Indonesia.
Selain itu ada Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) yang juga masih menjadi masalah serius di Indonesia. Menurut data United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS), pada Juni 2022 terdapat sekitar 519.158 orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Indonesia.
Masalah resistensi antimikroba yang sekarang dikhawatirkan menjadi silent pandemic, diketahui kasusnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data Kemenkes menunjukkan kematian akibat resistensi antimikroba mencapai 700 ribu orang per tahun dan diprediksi di tahun 2050 bisa mencapai 10 juta orang per tahun di seluruh dunia.
Oleh karena itu, penanggulangan suatu penyakit infeksi menjadi lebih kompleks.
Contoh lain masalah pandemi COVID-19. Di Indonesia, pandemi COVID-19 pertama kali terdeteksi pada Maret 2020. Sejak itu, kasus COVID-19 di Indonesia mencapai angka yang sangat tinggi, dengan lebih dari 5 juta kasus dan lebih dari 140 ribu kematian per Oktober 2021.
COVID-19 berdampak besar pada kesehatan masyarakat, ekonomi, dan kehidupan sosial di Indonesia.
Dokter spesialis mikrobiologi klinik memegang peran penting dalam mengatasi permasalahan penyakit infeksi di Indonesia, yaitu dengan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit infeksi, memilih pengobatan yang tepat, dan mengembangkan strategi pencegahan untuk mencegah penyebaran penyakit infeksi.
Perkembangan mikrobiologi klinik di Indonesia telah cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir. Pada awalnya, mikrobiologi klinik di Indonesia masih terbatas pada beberapa laboratorium di rumah sakit di kota-kota besar. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini mikrobiologi klinik telah lebih terjangkau dan tersedia di sebagian besar rumah sakit di Indonesia.
Dokter spesialis mikrobiologi klinik adalah seorang spesialis yang telah menjalani pelatihan dan pendidikan khusus dalam bidang mikrobiologi klinik. Saat ini, Indonesia memiliki Program Pendidikan Spesialis Mikrobiologi Klinik di beberapa universitas, seperti Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Udayana Bali, dan Universitas Hasanudin Makassar.
PAMKI
PAMKI merupakan organisasi profesi yang anggotanya terdiri dari para guru besar, konsultan, spesialis, dan ahli mikrobiologi klinik di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 15 Februari 1986 di Bandung.
PAMKI berazaskan Pancasila, bersifat ilmiah dan bertujuan menghimpun segenap potensi dokter spesialis mikrobiologi klinik untuk mengembangkan dan berkecimpung dalam manajemen penanganan masalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bangsa.
Seorang dokter spesialis mikrobiologi klinik bertanggung jawab untuk membantu mendiagnosis dengan melakukan berbagai tes di laboratorium untuk mengidentifikasi mikroorganisme penyebab infeksi, memantau resistensi antibiotik, membantu mengembangkan kebijakan pengobatan dan memberikan saran tentang kebijakan pengobatan serta pengendalian infeksi di rumah sakit atau fasilitas Kesehatan. Selain itu,dokter spesialis mikrobiologi klinik ikut berpartisipasi dalam pengembangan penelitian dan kajian epidemiologi untuk mengidentifikasi tren dan pola infeksi yang berkembang.
Dokter spesialis mikrobiologi klinik biasanya bekerja di laboratorium medis atau rumah sakit dan bekerja dengan tim dokter spesialis lain atau klinisi, seperti dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis kebidanan, dokter spesialis anak dan lain-lain. Oleh karena itu, koordinasi tim yang baik sangat penting dalam memberikan perawatan kesehatan yang berkualitas bagi pasien dengan penyakit infeksi.
Di Indonesia, mikrobiologi klinik memiliki peran penting dalam bidang kesehatan, yaitu mendukung diagnosis dan pengobatan infeksi yang terjadi di berbagai bidang klinis, mulai dari penyakit menular hingga penyakit non-menular, seperti kanker dan penyakit autoimun.
Selain itu mikrobiologi klinik juga dapat melakukan pemeriksaan untuk mikrobiologi lingkungan, seperti pemeriksaan kualitas air, pemeriksaan kuman enterik untuk penjamah makanan, pemeriksaan udara, dan lain-lain. Laboratorium mikrobiologi klinik di Indonesia saat ini dilengkapi dengan teknologi terkini, seperti PCR (Polymerase Chain Reaction) dan MALDI-TOF (Matrix-Assisted Laser Desorption/Ionization Time-of-Flight), yang memungkinkan pengujian lebih cepat dan lebih akurat.
Meskipun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam perkembangan mikrobiologi klinik di Indonesia, seperti kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan mikrobiologi, kurangnya ketersediaan alat dan infrastruktur yang memadai, dan masalah sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, masih perlu upaya yang lebih besar untuk memperkuat sistem mikrobiologi klinik di Indonesia agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan efektif.
Perkembangan mikrobiologi klinik di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar kita. Berikut adalah beberapa gambaran tentang perkembangan mikrobiologi klinik kedepannya.
Mikrobiologi Klinik akan semakin berperan dalam permasalahan penyakit infeksi yang lebih kompleks.
Mikroorganisme baru terus ditemukan yang kemungkinan dapat menimbulkan sebuah wabah dan ini akan terus menjadi tantangan di bidang mikrobiologi klinik. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, para dokter spesialis mikrobiologi klinik dapat lebih cepat mendeteksi dan mengidentifikasi mikroorganisme baru, sehingga dapat memberikan pengobatan yang lebih tepat.
Perubahan lingkungan, seperti perubahan iklim dan urbanisasi yang cepat dapat mempengaruhi penyebaran penyakit dan perubahan mikrobiologi. Para ahli mikrobiologi klinik perlu terus memantau perubahan lingkungan ini dan mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang sesuai.
Pengembangan obat, vaksin, dan teknologi terus berkembang dengan cepat, teknologi seperti robotika, kecerdasan buatan, dan analisis data yang lebih baik, akan semakin banyak digunakan dalam bidang mikrobiologi klinik. Hal ini akan memungkinkan pengujian yang lebih cepat dan lebih akurat, serta perawatan pasien yang lebih efektif dan efisien. Resistensi antibiotik menjadi masalah yang semakin besar di seluruh dunia. Di masa depan, dokter spesialis mikrobiologi klinik perlu terus mencari dan mengembangkan antibiotik baru yang efektif untuk mengatasi resistensi antibiotik yang semakin meningkat.
Masalah penyakit infeksi jika tidak dapat segera diselesaikan akan membawa dampak ekonomi dan sosial besar.
Kolaborasi antarnegara dan jaringan global dapat mempercepat penemuan mikroorganisme baru dan meningkatkan kemampuan penanganan penyakit. Di masa depan, kolaborasi ini akan semakin penting dalam pengembangan ilmu mikrobiologi klinik.
Secara keseluruhan, perkembangan mikrobiologi klinik di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, perubahan lingkungan, dan kolaborasi global. Dengan terus memantau perkembangan ini dan mengembangkan strategi yang sesuai, dokter spesialis mikrobiologi klinik dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan berkualitas bagi masyarakat.
*) Pratiwi Sudarmono adalah staf pendidik Departemen Mikrobiologi FKUI-RSCM
Resti Hardianti L/Aiman Idrus A adalah peserta didik Program Studi Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik FKUI