"Begitu juga untuk korban luka ringan mengalami penurunan dari 77 orang pada 2024 menjadi 41 orang pada 2025," ujarnya.
Ia mengatakan adapun kerugian materiil akibat kecelakaan mengalami kenaikan. Pada tahun 2024 kerugian tercatat sebesar Rp111,4 juta, sementara pada 2025 meningkat menjadi Rp119,7 juta.
Ia melanjutkan bahwa upaya preemtif melalui kegiatan pendidikan masyarakat (Dikmas) juga terus digencarkan. Selama operasi berlangsung, Satgas melaksanakan 41.886 kegiatan Dikmas dalam rangka membangun kesadaran berlalu lintas di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara, tidak hanya saat momen Lebaran.
“Kami berharap kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas terus meningkat, sehingga angka pelanggaran dan kecelakaan dapat terus ditekan. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” terangnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran Operasi Ketupat Tinombala 2025, serta berharap sinergi positif ini dapat terus terjaga dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Sulawesi Tengah.
Baca juga: Satgas-Madago Raya intensif patroli hutan-pegunungan jelang Idul Fitri