Jakarta (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) berencana melakukan penambahan modal dengan memesan hak terlebih dahulu atau right issue senilai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp7,2 triliun mengacu nilai kurs hari ini Rp14.405 per dolar AS.
"Tahun ini Bank Syariah Indonesia akan melaksanakan rights issue sebagai upaya meningkatkan jumlah saham beredar dan menemukan mitra strategis perusahaan," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu.
Bank Syariah Indonesia akan melakukan right issue secara bertahap hingga tahun 2023. Kebijakan right issue ini untuk memenuhi ketentuan jumlah saham beredar perusahaan yang belum mencapai 7,5 persen.
Pemerintah menargetkan kerja sama mitra strategis akan menggunakan jalur Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Indonesia Investment Authority (INA).
"Match of interest kami akan sangat terbuka untuk bekerjasama dengan investor yang ingin mengambil block seed di Bank Syariah Indonesia," kata Kartika.
Bank Syariah Indonesia menargetkan dapat naik kelas dari BUKU III menjadi BUKU IV, serta bisa masuk ke dalam 10 bank syariah terbesar di dunia sejajar dengan Bank Al-Rajhi dan Bank Albilad yang berpusat di Arab Saudi.
Sekedar informasi, kehadiran Bank Syariah Indonesia ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi syariah, termasuk memberikan dukungan terhadap para pelaku usaha kecil di dalam negeri.
Sebagai bank hasil penggabungan dari Bank BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah, dan Bank BNI Syariah, total aset Bank Syariah Indonesia ini tercatat mencapai Rp240 triliun pada posisi Desember 2020.
Saat ini komposisi pemegang saham Bank Syariah Indonesia terdiri dari PT Bank Mandiri sebesar 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar 25 persen, dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 17,4 persen, dana pensiun lembaga keuangan BRI sebesar 2 persen, dan kepemilikan publik sebesar 4,4 persen.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia dorong pertumbuhan pembiayaan kepemilikan perumahan
Baca juga: BSI-Pemkot Palu luncurkan ATM beras untuk warga kurang mampu di Palu
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta BSI integrasikan dengan budaya kerja
Baca juga: Ketua OJK inginkan BSI jadi panutan bank syariah di Indonesia
Bank Syariah Indonesia berencana incar penambahan modal 500 juta dolar AS
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi (kiri) berbincang dengan Group Chief Executive Officer (CEO) Dubai Islamic Bank (DIB) Adnan Chilwan (kanan) usai melakukan pertemuan di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama dan pengembangan bisnis antara Dubai Islamic Bank (DIB) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Tahun ini Bank Syariah Indonesia akan melaksanakan rights issue sebagai upaya meningkatkan jumlah saham beredar dan menemukan mitra strategis perusahaan
