Petrus mengatakan bahwa apartemen ini dapat berguna untuk pegawai BNN dan bisa memotivasi pegawai BNN untuk berbakti pada negara.
"Saya harapkan nantinya dalam proses kita bekerja, adanya fasilitas ini akan menambah semangat, motivasi pegawai BNN untuk berbakti bagi institusi dan tentunya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia," lanjutnya.
Ke depannya, Petrus meminta apartemen BNN ini diawasi dan dilakukan penertiban bila penghuni apartemen bukan pegawai BNN.
"Saya minta kepada Biro Umum untuk tetap mengawasi, kemudian yang tinggal di sini yang betul-betul adalah pegawai BNN atau yang melaksanakan tugas. Kalau diserahkan kepada orang yang lain agar ditertibkan sehingga benar-benar menjadi fasilitas yang disiapkan negara untuk pasukan anti narkotika," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro (Karo) Umum BNN M Indra Gautama menjelaskan bahwa pembangunan apartemen dilakukan setelah adanya alih status tanah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2018.
"Apartemen ini dibangun di tanah hasil sitaan tindak pidana korupsi seluas 5.165 meter persegi dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang beralamat di jalan Duren Tiga Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan," lanjutnya.
Kemudian pembangunan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dimulai pada tahun 2020 dan selesai pada 2022.
Apartemen BNN ini terdiri satu tower atau menara yang memiliki lima lantai dengan total 64 unit. Apartemen ini terbagi atas dua peruntukan, lantai satu memiliki empat unit untuk difabel dan lantai dua sampai lima terdapat 60 unit untuk keluarga maupun yang belum berkeluarga.
"Adapun fasilitas apartemen yang tersedia adalah kantor administrasi, ruang rapat warga, ruang CCTV, ruang panel, lift, tangga darurat, pos jaga, lahan parkir, dan genset untuk fasilitas umum," tambah Indra.
Sebelumnya pada Senin (30/10), BNN juga meresmikan museum anti-narkotika yang terletak di lantai tiga kantor pusat BNN di Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Pagi ini kita meresmikan museum anti-narkoba. Jadi ini adalah museum anti narkoba yang menunjukkan bagaimana kemenangan melawan narkotika, kemenangan daripada BNN khususnya dan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) dalam perang melawan narkoba," kata Petrus saat berbicara kepada awak media setelah peresmian itu di Jakarta.
Menurutnya, museum ini merupakan museum anti-narkotika pertama di Indonesia bahkan di negara ASEAN.
"Kita punya museum anti-narkotika pertama di Indonesia, sekali lagi museum anti-narkotika di Indonesia, bahkan boleh dikatakan di Asia Tenggara belum ada yang berinisiatif membuat ini," lanjutnya.
Ia menyebutkan bahwa museum ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang sejarah Indonesia dalam memerangi narkotika serta cara penanggulangan-nya oleh BNN.