Deli Serdang (ANTARA) - Perum LKBN ANTARA menyatakan media massa berperan dalam menumbuhkan ekonomi kreatif di wilayah masing-masing melalui pemberitaan yang mempublikasikan potensi-potensi daerah.
"Media massa idealnya dapat meramu pemberitaan dengan mengedepankan potensi ekonomi kreatif atau UMKM," ujar Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Sumatera Utara Azhari dalam acara "Workshop Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif" di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu.
Pria asal Aceh itu menyebut, media massa sudah seharusnya memberikan ruang khusus untuk produk kreatif agar semakin dikenal secara luas.
Pemberitaan itu, dia melanjutkan, juga harus memenuhi kaidah jurnalistik yang akurat dan tidak melanggar Undang-Undang Pers."Untuk itu, penting bagi perusahaan media massa meningkatkan sumber daya manusia mereka ," tutur Azhari.
Dia menilai, media massa merupakan sumber informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Oleh karena itu, media massa memiliki tanggung jawab untuk selalu mencerdaskan publik dengan informasi perekonomian yang positif.
Seorang jurnalis, dia menambahkan, wajib memiliki pemikiran yang luas, mencintai detail dan kreatif dalam menyajikan informasi.
"Jurnalis, dalam hal ini yang berkecimpung di ekonomi, semestinya mampu dalam memberikan fakta terukur dan tidak takut dengan angka. Presisi, spesifik dan kredibel merupakan karakteristik berita ekonomi," kata Azhari, yang terjun ke dunia jurnalistik sejak tahun 1996.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumut Zumri Sulthony menyampaikan bahwa media massa merupakan satu elemen penting dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata di wilayahnya.
Media massa, sebut Zumri, masuk dalam susunan pentahelix yang terdiri atas lima unsur pemangku kepentingan yaitu dari kalangan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media massa."Mudah-mudahan terbentuk kolaborasi sehingga muncul ekosistem ekonomi kreatif," ujar dia.