Atlet Palestina Zuhair Al-Hajj Ahmad gugur akibat serangan Israel

id sepak bola,palestina,suhair al-hajj ahmad,pesepak bola gugur,serangan israel

Atlet Palestina Zuhair Al-Hajj Ahmad gugur akibat serangan Israel

Ilustrasi - Warga berdiri di kafe pinggir pantai Al-Baqa Cafeteria yang dihancurkan Israel melalui serangan udara di Kota Gaza, Palestina, Minggu (30/6/2025) waktu setempat. Serangan ke salah satu kafe yang ramai dikunjungi warga Palestina itu mengakibatkan 34 orang tewas. ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/bar

Jakarta (ANTARA) - Pesepak bola Zuhair Al-Hajj Ahmad dilaporkan gugur dalam serangan udara Israel di wilayah Al-Zaytoun, sebelah timur Kota Gaza, pada Selasa (15/7).

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) melalui akun media sosial resminya. Dalam pernyataan tersebut, PFA menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan komunitas sepak bola nasional.

Zuhair disebut sebagai salah satu pemain yang pernah membela klub lokal dan merupakan bagian dari keluarga besar sepak bola Palestina.

Laporan lapangan dari Gaza menyebutkan bahwa serangan terjadi di sekitar Masjid Salahuddin di kawasan Al-Zaytoun. Selain Zuhair, sejumlah warga sipil lainnya menjadi korban luka-luka, termasuk pewarta koresponden saluran berita Al Mayadeen Akram Daloul.

Zuhair Al-Hajj Ahmad tercatat sebagai mantan pemain Gaza Sports Club dan dikenal luas di kalangan pecinta sepak bola lokal. Kematiannya menambah panjang daftar tokoh olahraga yang gugur sejak dimulainya eskalasi militer Israel di Jalur Gaza.

Mengutip sumber Facebook lokal di Gaza, hingga hari yang sama, sedikitnya 116 warga Palestina dilaporkan gugur akibat serangan intensif yang menyasar berbagai wilayah, termasuk kamp pengungsi, rumah warga, sekolah, dan fasilitas keagamaan.

Banyak korban yang terdiri dari anak-anak, perempuan, guru, tenaga medis, dan anggota keluarga besar yang terbunuh dalam satu serangan.

Serangan terhadap komunitas sipil dan figur publik ini kembali memunculkan sorotan terhadap kondisi kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk.



Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.