Siswa Palu dan Sigi belajar di tenda

id siswa, tenda, gempa

Siswa Palu dan Sigi belajar di tenda

Siswa di Palu dan Sigi belajar di tenda bantuan Unicef (AnasMasa) (AnasMasa/)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Para siswa di sejumlah sekolah di Kota Palu dan Kabupaten Sigi belajar di tenda bantuan Unicef, salah satu organisasi PBB yang peduli dengan korban bencana alam gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.

Pantauan di sejumlah sekolah di Ibu Kota Provinsi Sulteng, Senin, para murid SD Inti VI Lolu, Kecamatan Palu Timur sudah kembali beraktivitas, meski masih menggunakan tenda bantuan Unicef.

Meski duduk belajar dalam tenda berukuran 6x12 meter itu, namun para murid terlihat begitu ceria satu-sama lainnya.

Mereka berbaur dengan guru-guru yang sebelumnya tidak pernah terlihat seperti itu, sebab jika duduk di ruang kelas, guru duduk sendiri?sambil mengajar.

Tetapi di tenda, guru dan siswa duduk bersama sambil bermain.

Hasan Basri, salah seorang guru SD Inti VI Lolu mengatakan meski sekolahnya luput dari gempa bumi dasyat 7,4 SR yang mengguncang Kota Palu dan beberapa kabupaten di Sulteng, namun proses belajar untuk sementara ini tidak dilakukan dalam ruangan, tetapi menggunakan tenda bantuan dari organisasi?PBB.

"Kita dapat bantuan tenda dari Unicef untuk menampung para siswa belajar," kata dia.

Kondisi sama juga terlihat di SD Lolu dan SMP Negeri 1 Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Dua sekolah itu mengalami rusak berat dan tidak layak lagi dipertahankan sebagai tempat belajat mengajar.

"Kami terpaksa sementara ini belajar di tenda bantuan Unicef," kata salah seorang guru SMPN 1 Sigi Biromaru yang enggan disebut namanya.

Ia mengaku, hampir 100 persen ruangan kelas rusak berat.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini sedang membangun 333 unit sekolah darurat untuk mengakomodasi kegiatan belajar-mengajar bagi siswa-siswi di Palu, Donggala dan sebagian wilayah Sulawesi Tengah pasca bencana.

"Dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kita menyiapkan 333 unit sekolah darurat berkapasitas tujuh ruang," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Poppy Dewi Puspitasari.

Poppy mengatakan Unicef akan memberikan sekitar ratusan tenda berstandar internasional, yang mana saat ini satu tenda sudah berdiri di Patebo dan 20 unit tenda sedang dipersiapkan.

"Tenda masih dalam perjalanan nanti distribusinya tentunya setelah kita melakukan pendataan," tuturnya.?

Dia mengatakan hingga saat ini ada dua tenda darurat sudah terpasang.

Gempa 7,4 Skala Richter dan tsunami pada 28 September 2018 telah mengguncang Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong yang menyebabkan sekitar 186 ribu peserta didik di 1.724 satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK terganggu dalam layanan pendidikan di tiga daerah terparah yaitu Kota Palu, Donggala, dan Sigi.

Hingga saat ini, teridentifikasi 22 guru yang meninggal dan 14 orang hilang.

"Kemungkinan banyak siswa yang terseret tsunami saat mengikuti gladi resik festival palu nomoni dan ada Bible Camp yang terhisap lumpur di Jono Oge Kabupaten Sigi," tuturnya.