Pemkot Palu dukung BNN bentuk relawan anti narkoba

id ilustrasi narkoba

Pemkot Palu  dukung BNN bentuk relawan anti narkoba

ILUSTRASI - Penangkapan pengguna dan pengedar narkoba. (Foto : ANTARA/Shutterstock/am).

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah, mendukung Badan Nasional Narkotika (BNN) Palu membentuk relawan anti narkoba sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan.

Sekretaris Kota Palu, Asri saat menjadi narasumber pada asistensi penguatan pembangunan berwawasan anti narkoba, di Palu, Rabu, menjelaskan tiga metode yang perlu diterapkan menanggulangi penyalahgunaan narkoba, antara lain pencegahan primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier.

"Pencegahan primer dilakukan kepada orang-orang yang belum mengenal narkoba serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat mencegah penyalahgunaannya," tambah Asri.

Menurut Sekkot, kegiatan-kegiatan dilakukan pada pencegahan primer yakni penyuluhan, penerangan melalui berbagai media tentang bahaya narkoba, atau pun pendidikan serta edukasi tentang pengetahuan dan bahaya narkoba.

Sedangkan pencegahan sekunder dilakukan kepada orang-orang yang belum mengalami ketergantungan atau kecanduan serta komponen masyarakat yang berpotensi membantu agar berhenti dari penyalahgunaan barang tersebut.

"Metode ini bisa dilakukan dalam bentuk deteksi dini terhadap orang yang dicurigai telah terkontaminasi, selain itu bisa juga dalam bentuk konseling maupun bimbingan sosial melalui pelatihan keterampilan," jelasnya.

Kegiatan bertajuk penguatan peningkatan partisipasi dan peran aktif relawan sebagai upaya memperkuat program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di daerah serta di nilai perlu melibatkan semua pihak agar lebih efektif.

Asri menambahkan, selain pencegahan primer dan sekunder ada pula pencegahan tersier yang dilakukan kepada orang-orang mengalami ketergantungan dan atau mantan pengguna, serta komponen masyarakat yang berpotensi dapat membantu memulihkan pengguna dan atau terhindar dari kecanduan.

Dia menilai, saat ini penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sudah masuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat, bahkan para remaja pun sudah terkontaminasi. Hal ini juga tidak terlepas dari faktor lingkungan dan pergaulan.

"Sosialisasi perlu digencarkan khususnya di sekolah-sekolah, karena saat ini sudah banyak remaja yang terpapar narkoba," ucapnya.