Palu (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menilai calon Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid lebih memiliki komitmen kolaboratif untuk memberdayakan Kadin di daerah dibanding kandidat lainnya.
"Pemimpin Kadin yang kita butuh ke depan adalah yang punya komitmen kolaboratif," ucap Ketua Kadin Provinsi Sulteng M Nur Rahmatu, di Palu, Selasa.
Kata Nur Rahmatu, pemimpin Kadin Indonesia ke depan harus punya komitmen mengkolaborasikan pengusaha nasional dan pengusaha daerah.
"Artinya sama-sama diberdayakan, sama-sama punya nilai tambah. Jangan hanya masalah yang ditinggalkan di sini, sementara nilai tambahnya di pusat," ungkap Nur Rahmatu.
Dari dua calon yang maju bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum Kadin Indonesia, menurut Nur Rahmatu, yang pasti dan cocok dengan Kadin Sulteng hanya Arsjad Rasyid.
"Menurut kacamata saya lebih baik yang ini, namun bukan berarti bahwa yang lain tidak baik," ujarnya.
Kadin Sulteng mendapat kuota tiga hak suara atau tiga orang pengurus utuk memilih calon Ketum Kadin Indonesia.
Dia mengatakan dua pengurus yang berhak memiliki hak suara selain dirinya sebagai ketua yakni pengurus aktif saat ini yang memiliki kartu tanda anggota (KTA).
"Sesuai AD/ART bahwa peserta yang memiliki hak suara yaitu Ketua Umum Kadin di daerah, kemudian dua orangnya lagi diserahkan kepada ketua yang mengambil kesimpulan setelah mendengar masukan dari pengurus lain," ujarnya.
"Sejauh ini belum dibahas siapa kedua orang tersebut," ungkapnya.
Kadin Sulteng nilai Arsjad Rasyid punya komitmen kolaboratif
Ketua Kadin Provinsi Sulteng M Nur Rahmatu sekaligus Anggota DPRD Provinsi Sulteng. (ANTARA/Muhammad Hajiji)
Pemimpin Kadin yang kita butuh ke depan adalah yang punya komitmen kolaboratif
