Jakarta (ANTARA) - Apa jadinya bila seorang bocah TK berusia lima tahun, Nohara Shinnosuke (Shinchan) ditakdirkan memiliki kekuatan psikokinesis untuk melawan kejahatan?
Lewat film animasi tiga dimensi “New Dimension! Crayon Shinchan The Movie: Battle of Supernatural Powers ~Flying Sushi~“ Shinchan dan keluarganya mengajak pemirsa tertawa menikmati aksi kocak mereka dalam petualangan barunya.
Ini bukan sekedar nostalgia semata bagi pemirsa yang sudah menikmati animasi Crayon Shinchan tiap Minggu pagi. Sebab banyak hal yang baru dan dibuat berbeda jika dapat disadari.
Film ini bercerita tentang pertarungan kekuatan supranatural antara "esper" baik Nohara Shinnosuke (Shinchan) melawan kesepian dan perundungan yang dialami "esper" jahat Hiriya Mitsuru.
"Esper" sendiri adalah pemilik kemampuan psikokinesis seperti telekinesis yang meliputi mengangkat, menggetarkan, membengkokkan, mematahkan atau menggerakkan benda hingga mengangkat diri sendiri melayang di udara, serta teleportasi.
Dalam sebuah ramalan 40 tahun yang lalu, dua cahaya akan turun dari langit pada tahun dimana angka 20 dan 23 berbaris.
Shinchan dan Hiriya diramalkan akan saling bertarung dalam suatu pertempuran besar kekuatan supranatural.
Merespons itu, pemerintah menggerakkan Komite Penanganan Esper untuk mencegah ramalan buruk itu menjadi kenyataan, karena dinilai mengganggu kedamaian dan membawa kerusuhan pada dunia.
Selanjutnya, anggota Komite Penanganan Esper Cabang Nagoya bergerak menyelidiki kedua esper yang muncul di kawasan Kasukabe itu.
Film itu pertama dirilis di Jepang pada 4 April 2023, dengan penerapan visual 3D yang pertama dalam seri ini.
Untuk pembuatan film ke-31 "Crayon Shinchan" itu, rumah produksi Shin-Ei Animation bekerja sama dengan dan studio animasi Shirogumi Inc serta sutradara Hitoshi One.
Adapun musik tema film itu bertajuk "Future is Yours" karya grup musik asal Jepang Sambo Master.
"Butuh waktu tujuh tahun untuk memproduksi film ini," kata perwakilan distributor ofisial "Crayon Shinchan" di Indonesia ADK Emotions Takeshi Nishio kepada awak media saat gala premiere di Jakarta, Rabu (12/6).
Takeshi berharap film itu dapat menghidupkan lagi kenangan masa kecil dan membawa nostalgia seluruh penggemar "Crayon Shinchan" di Indonesia.
Visual memukau
Penerapan grafis tiga dimensi dalam film terbaru Crayon Shinchan membantu menghidupkan karakter dua dimensi menjadi seperti dalam kenyataan.
Betapa tidak, grafik tiga dimensi buatan komputer (3DCG) tersebut terasa sangat halus. Meski wajah dan tubuh karakter dibentuk dengan CG, tapi hasilnya masih terlihat seperti digambar dengan tangan.
Pengerjaan animasi 3D itu seperti mengonversi langsung fitur data wajah dan kepribadian dari karakter 2D yang digambar pada permukaan datar oleh Yoshito Usui, pengarang komik "Crayon Shinchan" menjadi program.
Lalu perangkat lunak yang digunakan juga mempelajari program untuk menghasilkan pergerakan 3D yang tampak lebih hidup dari fitur data tersebut secara digital.
Misalnya, gerakan bernapas pada semua karakter yang bisa dilihat, sehingga seolah-olah mereka hidup.
Sebagai penikmat film animasi Jepang, tersebut lebih memanjakan mata ketimbang versi sebelumnya.
Semua umur
"New Dimension! Crayon Shinchan The Movie: Battle of Supernatural Powers ~Flying Sushi~ merupakan film Crayon Shinchan perdana yang masuk klasifikasi tontonan semua umur (SU) dari Lembaga Sensor Film (LSF).
Meski begitu, mereka yang pernah menonton "Crayon Shinchan" sebelumnya pasti tahu seberapa genit karakter yang ada di film ini.
Dalam 94 menit, ada banyak momen genit yang ditunjukkan Shinchan. Salah satunya saat Shinchan melakukan teleportasi agar bisa digendong salah satu anggota Komite Penanganan Esper Cabang Nagoya yang perempuan.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi yang ditemui di Jakarta, Rabu (12/6) sampai mengingatkan untuk tidak meniru perangai genit Shinchan itu.
Yasushi meminta jangan meniru perilaku buruk Shinchan itu di Jepang, karena memang kurang sopan.
Tapi, menurut dia, sejak film terbarunya nanti, karakter Shinchan sudah mulai berubah dari anak nakal menjadi anak yang lebih memiliki jiwa tolong-menolong.
Yasushi juga mengatakan senang jika animasi dan komik Jepang itu banyak mendapat sambutan positif di Indonesia. Dia berharap generasi mendatang juga dapat menikmati film itu dengan cara yang bijak.
Film animasi adaptasi dari cerita komik Jepang "Crayon Shinchan" karya Yoshito Usui itu akan tayang di bioskop Indonesia pada Jumat (21/6) mendatang.