Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkuat kolaborasi bersama komunitas dalam upaya memberikan edukasi dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat di daerah ini.
"Kami tidak ingin lagi ada masyarakat Sulawesi Tengah yang tertipu, atau bahkan tidak mengerti bagaimana menggunakan produk- produk jasa keuangan, hak, dan kewajibannya. Masyarakat juga harus mengerti risikonya," kata Kepala OJK Sulteng Bonny Hardy Putra di Palu, Rabu.
Oleh karena itu, kata dia, OJK menggencarkan kegiatan edukasi dengan berkolaborasi dengan komunitas, salah satunya komunitas Hannah Asa Indonesia, yang menyasar berbagai kalangan masyarakat sebagai perwujudan komitmen mengenai edukasi literasi keuangan.
Ia menjelaskan OJK berkolaborasi bersama komunitas untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat dengan menyasar ibu rumah tangga, pelaku UMKM, salah satunya di Desa Balumpewa, Kabupaten Sigi.
Ia mengatakan kolaborasi ini juga merupakan upaya untuk memberikan edukasi keuangan hingga ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"OJK terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak melalui berbagai macam inisiatif, program kerja, dan stimulus di sektor jasa keuangan," ujarnya.
Ia mengatakan hal ini penting dilakukan dalam rangka pemerataan ekonomi dan peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Sulteng.
Menurut dia, upaya untuk meningkatkan literasi atau pemahaman masyarakat atas suatu produk dan layanan keuangan terus digencarkan agar masyarakat terlindung dari jeratan pinjaman dalam jaringan dan investasi ilegal, serta mengetahui cara pengelolaan keuangan yang baik.
Sementara itu, OJK Sulteng telah melaksanakan 104 kegiatan edukasi di beberapa daerah yang diikuti sebanyak 16.700 peserta sepanjang tahun 2024.