Pembangunan jalan wilayah terpencil Donggala mendesak

id Nasdem

Pembangunan jalan wilayah terpencil Donggala mendesak

Anggota DPRD Sulteng Muhammad Masykur meninjau kondisi jalan di Desa Tinauka Kecamatan Riopakava Kabupaten Donggala, Minggu. (masykur)

Donggala,  (ANTARANews Sulteng) - Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Muhammad Masykur berpendapat pembangun jalan di wilayah terpencil Kabupaten Donggala merupakan kebutuhan mendesak untuk membuka akses dan keterisolasian.

"Masih banyak pekerjaan rumah yang mesti segera direspon pemerintah daerah, khususnya infrastruktur jalan di wilayah terpencil, seperti di Desa Tinauka Kecamatan Riopakava Kabupaten Donggala," ucapnya di Donggala, Senin.

Masykur mengaku telah meninjau jalan di desa tersebut pada Minggu(17/2) bersama beberapa tokoh masyarakat daerah itu, saat ia meninjau kondisi infrakstruktur di Desa Tinauka.

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Tinauka, Pangka, mengemukakan, salah satu permasalahan utama didesa itu adalah jalan yang menghubungkan antardusun dua dan dusun tiga.

Jalan tersebut, akui Pangka, di buka secara swadaya gotong royong agar supaya tidak jauh karena jalan trasmigrasi yang dibangun jauh memutar dan rawan.

"Karena dibuka secara swadaya, jadi ya kita semua tahu pasti tidak layak dan serba kekurangan. Tiap kali hujan jadi kubangan. Kemudian kami timbun lagi, tapi tidak tahan lama rusak lagi dan kembali seperti kubangan," ucapnya.

Kondisi jalan seperti itu, sehingga tidak bisa sembarang dilalui oleh kendaraan motor. Apalagi bagi perempuan, karena tidak aman dan rawan celaka.

"Pernah ada ibu yang terpaksa harus melahirkan di tengah jalan karena saat dibawah tidak bisa lagi sampai di Puskemas Pembantu (Pustu)," kata Pangka.

Menurut Masykur, jika melihat kebutuhan perbaikan jalan penghubung antar dusun tidak berat-berat amat. Apalagi yang diharapkan warga bagaimana agar bisa dilalui dengan aman. 

Ketua Fraksi Nasdem di DPRD Sulteng itu ?berharap pemerintah daerah bisa potret kondisi di sini. Bahwa ada jalan yang dibuka secara swadaya oleh warga. Namun tidak layak dilalui. Sehingga  tugas pemerintah daerah menjadikannya mantap.

Karena apa pun itu, kahadiran negara selalu dinanti oleh warga. Wujud negara hadir jika sudah nampak berupa realisasi atas pemenuhan kebutuhan mendesak warga, ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulteng itu.

Apalagi sesuai yang dituturkan warga, bagi dia, sudah terbilang dari tahun ke tahun potret seperti ini sudah dialami, termasuk urunaan biaya swadaya perbaikannya dalam jumlah terbatas di lokasi transmigrasi.

Percepatan pembukaan akses jalan sebagai arus mobilitas warga di wilayah pinggiran memang sudah sepatutnya dipacu dan diselaraskan dengan program pemerintah pusat, yakni visi pembangunan kawasan pinggiran," kata Masykur.

Baca juga: Nasdem bentuk pengurus kecamatan untuk kemenangan partai
Baca juga: Anggota DPR : Sulteng butuh visi pembangunan berbasis kebencanaan