Sikola Mombine kuatkan ekonomi penyintas bencana Palu di masa pandemi

id Yayasan Sikola Mombine,Perempuan Penyintas gempa,sikola mombine,warga huntara,covid-19

Sikola Mombine  kuatkan ekonomi penyintas bencana Palu di masa pandemi

Yayasan Sikola Mombine bantu penguatan ekonomi perempuan penyintas bencana gempa, di masa pandemi COVID-19. (ANTARA/HO-Yayasan Sikola Mombine)

Palu (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Sikola Mombine Sulawesi Tengah, membantu menguatkan ekonomi para penyintas bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di wilayah Palu, Sigi dan Donggala selama masa pandemi COVID-19.

“Dampak dari COVID-19 pada sektor ekonomi sangat dirasakan para penyintas bencana alam 28 September 2018 silam, yang kini menghuni lokasi-lokasi pengungsian atau hunian sementara (huntara)," ucap Direktur Pelaksana Yayasan Sikola Mombine Sulteng, Risnawati di Palu, Rabu.

Bagi Yayasan Sikola Mombine, COVID- 19 selain berdampak pada kesehatan, juga mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat, utamanya penyintas yang saat ini berada di lokasi pengungsian di hunian sementara yang mereka tempati.

Menyikapi hal ini, kata dia, Sikola Mombine mengamati ada banyak perempuan yang menjadi penggerak di desa/kelurahan tempat mereka tinggal. Mereka bahu membahu untuk menguatkan satu dengan lainnya.

“Hal ini ditindaklnajuti oleh Yayasan Sikola Mombine, lewat perempuan penggerak yang tergabung dalam Posko Mombine lawan COVID, baik melalui pembagian keran dan masker beserta alat cuci tangan dengan menggunakan hasil tabungan kelompok ekonomi dan tabungan 'vocal point',” kata Risna.

Kemudian, ia menyebut, Yayasan Sikola Mombine menemukan dampak secara ekonomi juga dirasakan oleh penyintas yang tergabung dalam kelompok ekonomi kecil, dimana penjualan produk mereka dua bulan mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Sehingga, sebut dia, Yayasan Sikola Mombine menggagas galeri usaha lewat program “Dari Penyintas untuk Penyintas". Lewat program itu, penyintas dengan menjual paket parcel ke mitra dan masyarakat.

"Program ini sudah mulai berjalan, awalnya dari 70 paket parcel sudah terjual. Ini berkontribusi membantu ekonomi penyintas dengan terjualnya 478 pcs dari 70 paket tersebut, yang berisikan 10 jenis produk diantaranya adalah kripik pisang, stik wortel, labu kuning, minyak kelapa kampung, stik kelor, saraba instan dan produk lokal lainnya,” urai dia.

Keuntungan produk tersebut kembali dikemas menjadi paket sembako untuk dibagikan kepada perempuan.

Ia menambahkan, membeli paket parcel akan berkontribusi terhadap perbaikan ekonomi perempuan penggerak khususnya yang ada di huntara.