Luwuk, Banggai (ANTARA) - Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Banggai ke-61 dilaksanakan secara terbatas di Gedung Graha Pemerintah Kabupaten Banggai, Kamis, diikuti seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten Banggai, serta seluruh pejabat pemerintah kecamatan hingga desa secara virtual.
Bupati Banggai Amirudin Tamoreka dalam sambutannya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersyukur atas Kuasa dan Karunia Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang masih diberikan hingga dapat hadir dalam upacara peringatan HUT Kabupaten Banggai yang mengangkat tema "Bersama Membangun Dalam Keberagaman"
Ia mengatakan di usia 61 tahun ini, semua mesti bersyukur atas anugerah sumber daya alam yang melimpah, serta keanekaragaman budaya, suku dan bangsa, namun tetap harmonis di daerah ini.
ia menambahkan toleransi tinggi antarwarga tersebut menjadi salah satu penopang keharmonisan masyarakat Banggai yang heterogen.
Amirudin mengajak seluruh masyarakat untuk berkarya dan mengabdi dengan penuh dedikasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan kemajuan daerah.
"Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT, maka berdirilah Kabupaten Banggai berdasarkan Undang-undang nomor 29 Tahun 1959 tanggal 04 Juli 1959 tentang pembentukan daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi, dan pada tanggal 08 Juli 1960 ditetapkan sebagai lahirnya Kabupaten Banggai,” kata Amirudin.
Ia menurutkan sebagai daerah yang menjadi bagian dari sejarah awal berdirinya Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Banggai memiliki peran dan sumbangsih yang sangat strategis bagi kemajuan Sulawesi Tengah, terutama bagi wilayah timur.
Bupati juga menyampaikan visi pembangunan lima tahun Pemerintah Kabupaten Banggai yakni ‘Terwujudnya Banggai Maju, Mandiri dan Sejahtera Berbasis Kearifan Lokal’. Visi tersebut, kata Amirudin, untuk mengemban amanah rakyat dalam mewujudkan Banggai yang maju, sejahtera dan mandiri.
Menurut dia, tantangan pemerintah saat ini adalah bagaimana menyikapi kualitas sumberdaya manusia, kemiskinan dan pengangguran, keterbatasan infrastruktur dan kesenjangan wilayah, serta pengelolaan sumber daya alam dan keunggulan lokal daerah.
Selanjutnya, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi serta tranformasi digital, penataan ruang, lingkungan hidup dan penanggulangan bencana daerah, tata kelola pemerintah dan kualitas pelayanan publik serta penanganan dampak COVID-19.
Bupati juga mengajak seluruh komponen masyarakat agar bahu membahu dalam solidaritas dan persaudaraan menghadapi situasi pandemi COVID-19, dan masyarakat tetap waspada dan mawas diri dengan tetap mentaati protokol kesehatan.
“Mari kita waspada dan mawas diri untuk tetap mentaati protokol kesehatan karena keselamatan manusia di atas segalanya, sehingga akan menciptakan suasana aman dan tentram guna kelancaran dan kelangsungan pembangunan daerah yang kita cintai ini,” tutupnya.