IDI latih ASN Pemkot Palu tentang pertolongan pertama keadaan darurat

id IDI, HBD, tindakan medis, pertolongan pertama, Pemkotpalu, wawalipalu, Reny Lamadjido, Sulteng

IDI latih ASN Pemkot Palu tentang pertolongan pertama keadaan darurat

Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido narasumber pada kegiatan pelatihan pertolongan pertama bantuan hidup dasar kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Pemkot Palu, Senin (4/12/2023). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melatih aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah tentang teknik pertolongan pertama dalam keadaan darurat atau bantuan hidup dasar terhadap korban henti jantung sebelum ditangani tenaga medis.

 

"Teknis pertolongan pertama perlu diberikan kepada aparatur, ini dimaksudkan sebagai bentuk kesigapan bila sewaktu-waktu terjadi situasi darurat," kata Sekretaris IDI Cabang Palu Franklin L Sinanu dalam kegiatan pelatihan bantuan hidup dasar kepada ASN di Palu, Senin.

 

Menurut dia, pengetahuan seperti ini tidak semua orang memahami teknik penanganannya, maka ASN sebagai salah satu sumber daya manusia (SDM) dengan jumlah cukup banyak, sangat berguna mendapat edukasi untuk dipraktikkan saat waktu-waktu tertentu sebagai bentuk tindakan pertolongan pertama.

 

"Pertolongan pertama korban henti jantung tidak dilakukan sembarangan, tindakan yang benar dan tepat akan membantu korban mendapat kepulihan lebih cepat sebelum ditangani di rumah sakit. Ada bagian-bagian teknis perlu di perhatikan sebelum melakukan tindakan, salah satunya melakukan kompresi dada," paparnya.

 

Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido mengatakan, keterampilan dasar pertolongan pertama perlu dikuasai karena dinilai sangat bermanfaat untuk menyelamatkan nyawa manusia pada kondisi yang tidak biasanya.

 

Keterampilan ini tidak hanya terpaku pada petugas media, masyarakat sipil juga perlu memahami, paling tidak memiliki kemampuan khusus dalam memberikan bantuan medis cepat dan tepat.

 

"Mungkin kasus henti jantung atau henti nafas hanya sedikit, tetapi kasus ini sangat mematikan jika tidak dilakukan penanganan darurat ," ucapnya.

 

Oleh karena itu, ia mengajak para peserta manfaatkan momentum ini untuk belajar supaya memiliki pengetahuan yang cukup, meski pun hanya keterampilan dasar.

 

"Menurut saya sangat membantu, karena tidak semua orang memiliki keterampilan itu. Kami mengapresiasi IDI memberikan edukasi kepada pegawai Pemkot Palu seputar penanganan kesehatan," kata Reny yang juga mantan Kepala Dinas Kesehatan Sulteng.