Jakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan di sektor pariwisata dalam upaya mencapai target kunjungan 36 juta wisatawan pada 2024.
Guna mewujudkan target tersebut, Disparekraf DKI Jakarta melalui sub bagian program telah mengajukan peningkatan sebesar lima persen untuk target kunjungan wisatawan pada 2024 kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2024 diestimasi mencapai 1.873.578 pengunjung, sedangkan target kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun yang sama diestimasi mencapai 34.175.426 pengunjung.
Selain itu, dalam rangka merealisasikan target yang sudah ditetapkan, Disparekraf DKI Jakarta telah mengimplementasikan berbagai program dan upaya. Diantaranya dengan mengembangkan sektor pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dan pariwisata kesehatan (wellness tourism).
"Program tersebut selaras dengan strategi yang tengah dikembangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di seluruh daerah," ujar Andhika.
Disparekraf DKI Jakarta telah menerapkan strategi samudra biru (blue ocean strategy) untuk menciptakan kondisi pariwisata yang sejalan dengan program inovatif kementerian.
Disparekraf DKI Jakarta juga berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata budaya khas Betawi, yang merupakan bagian integral dari budaya masyarakat Jakarta.
Andhika optimistis dengan penerapan strategi-strategi tersebut Jakarta dapat menjadi salah satu kota global yang terkenal di kalangan masyarakat dunia khususnya di bidang pariwisata.
Andhika memaparkan,angka kunjungan wisatawan ke DKI Jakarta selama 2023 periode Januari sampai Oktober sebanyak 1.599.180 orang. Jumlah mancanegara naik sebesar 268 persen dibandingkan 2022, yakni terbanyak pada Agustus 2023 sebanyak 218.512 orang.
Adapun lima teratas lokasi yang memiliki daya tarik wisata hingga memiliki banyak jumlah kunjungan wisatawan terbanyak selama 2023 antara lain Ancol (10.031.952 pengunjung), Monumen Nasional (5.943.355 pengunjung), Ragunan (4.824.948 pengunjung), Kota Tua (2.811.766 pengunjung), dan Taman Mini Indonesia Indah (2.408.902 pengunjung).
Jumlah wisatawan tersebut, kata Andhika, selaras dengan program Jakarnaval, Indonesian Dance Festival, maupun perayaan malam tahun baru.
Dengan kerja sama yang erat dengan pengelola destinasi pariwisata di Jakarta maka Disparekraf DKI Jakarta dapat mewujudkan sektor pariwisata yang berkelanjutan, berkualitas, serta memperkaya atraksi baru yang dapat menarik minat wisatawan.
Peningkatan pelayanan menjadi prioritas ke depan, termasuk terhadap wisatawan penyandang disabilitas di setiap destinasi pariwisata.
Disparekraf DKI Jakarta berperan aktif dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata dengan melaksanakan program pelatihan dan sertifikasi bagi para pekerja pariwisata.