Pemkot Palu siapkan tiga lapak UMKM dengan fasilitas transaksi QRIS

id Hadiyanto Rasyid, Pemkot Palu, Transaksi Nontunai, Pembayaran Digital, QRIS,UMKM

Pemkot Palu siapkan tiga lapak UMKM dengan fasilitas transaksi QRIS

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid memimpin pertemuan dengan juru parkir bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) membahas pengelolaan perparkiran khusus di tepi jalan, Selasa (2/7/2024). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu menyiapkan tiga lapak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dengan fasilititas pembayaran menggunakan transaksi quick response code indonesia standard (QRIS).

 

"Kami membuka tiga lapak besar untuk UMKM pada 2024, semuanya akan menggunakan QRIS," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid usai peluncuran QRIS Jelajah Indonesia 2024 di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu.

 

Hadianto mengatakan, pihaknya sebagai pemerintah telah berusaha dengan berbagai kebijakan, mendukung berbagai program sistem pembayaran, termasuk pembayaran digital.

 

"Kami berharap kota ini menjadi kota yang digital, kota yang identik dengan smart city, kota yang cerdas, mengelola segala sesuatunya dengan cepat, tepat dan teliti," katanya menegaskan.

 

Menurut dia, digital terkesan dipersepsikan sesuatu yang rumit. Tetapi, jika sudah dilaksanakan merupakan hal sangat sederhana, bahkan memudahkan segala macam urusan.

 

Dia pun mencontohkan saat ini UMKM yang mendapatkan bantuan dari pemerintah Kota Palu, bukan lagi secara tunai, tetapi non tunai. Hal itu untuk memantau dan memastikan program itu berjalan dengan baik.

 

Selain itu, dia mengungkapkan QRIS nantinya diaplikasikan pada sektor perparkiran di Kota Palu. Pihaknya sedang berupaya agar semua tukang parkir sudah memiliki id card yang disertai barcode. Sehingga transaksi yang dilakukan juga bisa menggunakan QRIS. Dia mengakui beberapa daerah di Indonesia, mulai kesulitan membayar secara tunai, tetapi diarahkan ke nontunai.

 

Sebelumnya, BI Sulteng mencatat perkembangan transaksi nontunai menggunakan QRIS tumbuh positif, selama triwulan I-2024. Jumlah pengguna QRIS mencapai 187.259 merchant pada triwulan I-2024 atau tumbuh 29,6 persen dibandingkan triwulan I-2023.

 

Sulteng berada di peringkat ketiga, dari merchant implementasi QRIS di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), dengan pangsa pasar 8,54 persen. Di periode yang sama, jumlah pengguna QRIS mencapai 267.265 pengguna dengan transaksi mencapai 1.127.982 transaksi.

Secara spasial, Kota Palu masih mendominasi layanan QRIS yakni 65.042 merchant atau 34,7 persen, Kabupaten Parigi Moutong 24.718 merchant dan Kabupaten Banggai sebanyak 25.179 merchant.

 

Berdasarkan kategori usaha, peningkatan implementasi QRIS masih didorong pelaku usaha mikro yang mencapai 124.956 merchat atau 66,76 persen, usaha kecil sebanyak 50.414 merchant atau 26,93 persen dan usaha menengah 7.849 merchant atau 4,19 persen.