Gubernur Sulteng : Banser garda depan jaga kerukunan umat beragama

id Bangser, gubernur, sulteng

Gubernur Sulteng : Banser garda depan jaga kerukunan umat beragama

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulteng, Moh Nizam membuka kursus Banser lanjutan (Susbalan) I di Parigi, Jumat, (29/3) malam.​​​​​​​ (Antaranews Sulteng/Banser)

Parigi (ANTARA) - Gubenur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengapresiasi positif kehadiran Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di provinsi itu sebagai garda depan  dalam menjaga kerukunan hidup antarumat beragama.

"Kehadiran Banser di Sulawesi Tengah saya rasa banyak sekali manfaatnya terutama sebagai garda depan yang siap sedia menjaga keamanan dan kerukunan hidup antar umat beragama," kata Gubernur diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Moh Nizam pada pembukaan kursus Banser lanjutan (Susbalan) I di Parigi, Jumat malam.

Susbalan tersebut diikuti 105 peserta Banser Ansor Nahdlatul Ulama dari sejumlah kabupaten di Sulawesi Tengah.

Kegiatan ini juga dihadiri pejabat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Kepolisian Resor Parigi Moutong, TNI dan pejabat daerah setempat serta Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Banser Sulawesi Tengah Saiful Daud dan jajarannya.

Gubernur memandang Susbalan Banser tersebut sangat strategis sebagai pintu masuk mencetak kader-kader handal yang siap menjadi instruktur dan membimbing kader-kader Banser yang lainnya.

"Guna melahirkan barisan kader-kader handal yang punya militansi kuat sebagai garda depan dalam membela keutuhan NKRI, menjaga ulama dan santri yang ada di Sulawesi Tengah," katanya.

Gubernur juga berharap luaran Susbalan tersebut bisa memahami dan menguasai materi juga mampu memberi kiprah dalam mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang religius sesuai tuntutan ahlusunnah waljamaah (Aswaja).

Longki juga berharap Banser ikut berkontribusi dalam pembangunan Sulawesi Tengah yang maju, mandiri, dan berdaya saing di masa akan datang.

Sementara itu Kepala Satuan Koordinasi Wilayah Banser Sulawesi Tengah Saiful Daud mengatakan Susbalan yang dipusatkan di Desa Marantale, Kecamatan Siniu, Parigi Moutong tersebut sebagai kelanjutan dari Pendidikan Dasar Banser untuk membentuk Banser yang handal dan tangguh dalam berkiprah merawat NKRI,  menjaga ulama, dan memperkokoh Islam rahmatan lilalamin di Sulawesi Tengah.

"Susbalan ini juga untuk memperkuat ketahanan generasi muda dalam menangkal pemikiran dan gerakan radikalisme yang belakangan ini sudah banyak merasuk generasi bangsa," katanya.