"Mulai tahun ini ijazah alumni sudah menggunakan PIN untuk meningkatkan keamanan dan kredibilitas yang lebih baik," ucap Prof Sagaf Pettalongi di Sigi, Rabu, dalam pesan almamater wisuda semester ganjil tahun akademik 2020/2021.
Prof Sagaf mengatakan penomoran ijazah dan verifikasi ijazah melalui aplikasi PIN dan Sivil, agar ijazah tersebut tidak mudah dipalsukan dan keabsahannya terjamin.
Ia menerangkan penggunaan sistem PIN dan Sivil untuk setiap ijazah alumni akan terdapat barcode yang akan menyimpan data alumni.
"Penggunaan PIN dan Sivil untuk meningkatkan pelayanan perguruan tinggi kepada masayrakat," ujarnya.
Selain itu, kata dia, penomoran ijazah nasional tersebut penting untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya praktik pemalsuan ijazah dan para pemegang ijazah juga memperoleh pengakuan secara resmi dari negara.
Penggunaan PIN dan Sivil ini mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018 tanggal 20 Desember 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi.
"Dan di lingkungan Kementerian Agama sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu, hanya saja IAIN Palu baru memulai tahun ini. Hal itu karena IAIN Palu masih melakukan penyesuaian administrasi terkait dengan ijazah alumni," sebutnya.
Prof Sagaf mengatakan penerapan PIN dan Sivil ini merupakan dampak dari akselerasi pemanfaatan teknologi dan informasi yang begitu masif pada semua lini kehidupan termasuk di perguruan tinggi.
Oleh karena itu, sebut dia, IAIN Palu saat ini telah menjalin kerja sama dengan provider nasional di bidang pengembangan sistem informasi, demi mengoptimalkan tata kelola pelayanan administrasi akademik yang terintegrasi.
"Hal ini agar managemen akademik berjalan lebih baik, efektif, efisien, akurat dan akuntabel," sebutnya.
