PT Pertamina Patra Niaga memprediksi konsumsi avtur (bahan bakar pesawat) di bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Sulawesi Tengah mengalami kenaikan 2,63 persen selama masa mudik lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah tahun 2022.
"Kami telah menghitung konsumsi avtur di semua bandara di region Sulawesi dan dipastikan cukup selama musim mudik dan arus balik nanti," kata Region Manager Corporate, Operations & Services PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi M Rhum Mustafa saat Konferensi pers secara virtual, Kamis.
Ia mengemukakan, dalam suasana mudik lebaran 11 April hingga 10 Mei 2022 Pertamina menjamin ketahanan stok bahan bakar pesawat udara hingga 10 hari ke depan.
Dengan tambahan pasokan avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu sebanyak 34,4 kiloliter, hal ini guna memenuhi kebutuhan konsumsi BBM bagi transportasi udara.
"Jumlah ini meningkat dibandingkan situasi normal rata-rata realisasi Maret lalu 33,5 kiloliter," ujar Rhum.
Dalam keterangan persnya, di masa satuan tugas (Satgas) mudik lebaran, pihaknya memastikan seluruh DPPU di masing-masing bandara di Pulau Sulawesi tidak ada kekurangan stok, karena transportasi udara salah satu transportasi vital yang harus terjaga ketahanan pasokan bahan bakar.
Dalam keterangan persnya, di masa satuan tugas (Satgas) mudik lebaran, pihaknya memastikan seluruh DPPU di masing-masing bandara di Pulau Sulawesi tidak ada kekurangan stok, karena transportasi udara salah satu transportasi vital yang harus terjaga ketahanan pasokan bahan bakar.
Menurut Pertamina, di periode yang sama tahun 2021 perbandingan konsumsi avtur diprediksi naik 8,7 persen, karena dua tahun terakhir Pemerintah Pusat meniadakan mudik lebaran, sehingga konsumsi rata-rata normal.
"Kami berharap dalam penyaluran tidak ada kendala supaya tidak menanggung jadwal penerbangan," ucap Rhum.
Secara umum, Pertamina merilis tok BBM dan elpiji bersubsidi dan nonsubsidi saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar. Selain itu Pertamina juga menjamin layanan BBM jenis solar dan pertalite berlangsung normal, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Berdasarkan catatan Pertamina, kuota solar subsidi di Sulawesi tahun ini turun 9 persen dari realisasi tahun lalu. Khusus kuota solar subsidi Sulteng tahun ini disiapkan 113.486 kiloliter.