Jakarta (ANTARA) - Industri film terus bertumbuh selama sepuluh tahun terakhir, sehinngga industri film Indonesia memiliki kebutuhan yang besar terhadap konten mulai dari jumlah layar, jumlah penonton, hingga jumlah platform digital.
Kemajuan dan kemudahan teknologi saat ini semestinya dapat mendorong para sineas, terutama pembuat film independen dan amatir, untuk menghasilkan karya dengan langsung mengeksekusi ide.
Itulah yang mendorong sutradara Angga Dwimas Sasongko ingin berbagi pandangan dan kiatnya dalam meramu sebuah cerita dalam film, sehingga karyanya sangat menarik dan terus diikuti oleh banyak penonton.
“Apa, sih, yang membuat sebuah cerita menarik penonton dan terus diikuti banyak orang? Banyak yang bilang plot, tapi buat saya yang paling penting itu karakter,” kata Angga saat jumpa pers di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin (13/6).
Pendiri Visinema Pictures ini menjelaskan bahwa karakter yang unik akan membentuk plot, dan sebaliknya, plot belum tentu bisa membentuk karakter menjadi unik.
Untuk menciptakan karakter yang unik, menurut suami dari Anggia Kharisma ini, seorang pembuat cerita seyogianya mampu menjalani hidup dengan pikiran yang terbuka (open minded).
"Hal ini agar pembuat cerita dapat melihat atau mengamati kehidupan di sekitarnya dengan lebih jernih dibanding dengan anggapan-anggapan yang telah ada di masyarakat," tuturnya.
Angga sendiri percaya bahwa ide hanya memakan porsi satu persen dari sebuah karya, sementara 99 persen atau sisanya yang terpenting yaitu eksekusi.
“Kalau punya ide, langsung eksekusi saja. Karena ide tanpa dieksekusi, ya, cuma jadi sesuatu yang ngawang-ngawang,” kata CEO Woodchef Indonesia ini.