Mensos Risma berkoordinasi PPUR tanggulangi dampak banjir di Sigi

id Mensos,Mensoa risma sigi,Kunjngan mensos ke aigi

Mensos Risma berkoordinasi PPUR tanggulangi dampak banjir di Sigi

Menteri Sosial RI Tri Rismaharini (tengah) bersama Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta (ketiga kanan) meninjau lokasi aliran sungai yang masuk ke dalam pemukiman penduduk di Kecamatan Pakuli, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (7/9/2022). ANTARA/Muhammad Izfaldi

Sigi (ANTARA) -
Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) untuk menanggulangi dampak bencana banjir yang melanda wilayah Kecamatan Pakuli dan sekitarnya di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah,

"Untuk hal itu kami sudah berkoordinasi dengan pihak PUPR, mudah-mudahan bisa dikerjakan karena kalau sudah di tanggul tidak akan lagi masuk ke pemukiman warga dan kalau itu tidak ditutup maka mereka harus pindah padahal tidak mudah dicarikan lahan," ujar Risma saat mengunjungi korban terdampak banjir di Kecamatan Pakuli, Kabupaten Sigi, Rabu..
 
Ia menjelaskan pada prinsipnya pengelolaan aliran sungai itu harus dimulai dari bagian hulu yang kemudian beriringan dengan penataan pada bagian bawah atau hilir. "Memang biasanya yang berat itu saat tinggal di lembah dan lereng sehingga harus ada rencana khusus dalam pengelolaan air agar tidak masuk ke pemukiman penduduk," kata Tri Rismaharini di Sigi, Rabu.
 
Bagian hilir itu, lanjut Risma, pemerintah setempat agar membangun tanggul yang tebal bertujuan untuk mencegah masuknya air ke lingkungan pemukiman warga.
 
Akan tetapi, diakuinya hal tersebut memakan waktu yang cukup lama sehingga penanganan secara cepat untuk jangka pendek adalah memastikan kebersihan sungai dari sisa-sisa material banjir.
 
Dalam kunjungan tersebut, Mensos Risma juga menyalurkan bantuan dengan total nilai Rp878 juta kepada Pemerintah Kabupaten Sigi untuk digunakan sebagai dana kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
 
"Dana itu untuk digunakan membangun lumbung karena diperkirakan ini akan sampai Januari atau Februari paling berat itu pada November nanti sehingga kalau ada akses yang putus disini masih bisa bertahan memiliki stok logistik dengan mandiri," demikian Risma.