Ramallah (ANTARA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa setiap tindakan pasukan pendudukan Israel untuk membagi Gaza menjadi dua bagian, adalah hal yang tidak dapat diterima.
Selama pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Rabu (8/11), Abbas mengatakan pernyataan militer Israel baru-baru ini bahwa pasukan Israel telah membagi Gaza menjadi dua--yang menandai tahap penting dalam perang melawan kelompok Hamas Palestina--tidak dapat diterima.
Abbas pun menekankan bahwa tidak ada solusi politik atau keamanan terpisah untuk Gaza, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari negara Palestina.
Dia menekankan perlunya menerapkan solusi yang sah secara politik berdasarkan standar internasional untuk kebebasan, kemerdekaan, dan kedaulatan rakyat Palestina.
Sementara ketika dihubungi oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Abbas menekankan perlunya segera menghentikan pembantaian terhadap rakyat Palestina.
Dia menegaskan bahwa mereka adalah perwakilan sah rakyat Palestina dan hak untuk membuat keputusan nasional berada di tangan Organisasi Pembebasan Palestina.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Israel kian terisolasi, sudah menyerupai negara paria
Minggu, 12 Mei 2024 9:42 Wib
MPR apresiasi Majelis Umum PBB dukung keanggotaan penuh Palestina
Minggu, 12 Mei 2024 8:00 Wib
Situasi Rafah ada di ujung tanduk
Sabtu, 11 Mei 2024 8:05 Wib
Sejumlah negara Uni Eropa pertimbangkan akui negara Palestina pada Mei
Kamis, 9 Mei 2024 15:02 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 15:56 Wib
Belgia bakal dukung resolusi akui Palestina jadi anggota penuh PBB
Selasa, 7 Mei 2024 15:54 Wib
Presiden Mesir desak Israel dan Hamas untuk sepakati gencatan senjata
Selasa, 7 Mei 2024 13:39 Wib
Hamas setujui usulan gencatan senjata di Jalur Gaza
Selasa, 7 Mei 2024 9:57 Wib