Polda Sulteng menggelar Operasi Ketupat fokus antisipasi ancaman terorisme

id Poldasulteng, operasi ketupat, pengamanan lebaran, polisi, kepolisian, ancaman terorisme, Sulawesi Tengah, wakapolda Sul

Polda Sulteng menggelar Operasi Ketupat fokus antisipasi ancaman terorisme

Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Soeseno Noerhandoko memantau kesiapan personel pada Operasi Ketupat Tinombala 2024 untuk pengamanan mudik dan perayaan Idul Fitri, di Palu, Rabu (3/4/2024). ANTARA/Kristina Natalia

Palu (ANTARA) -
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menggelar operasi pengamanan mudik dan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah dengan sandi Ketupat Tinombala 2024 difokuskan pada upaya antisipasi ancaman terorisme.

"Salah satu fokus dan sasaran Operasi Ketupat Tinombala adalah tindak pidana terorisme," kata Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Soeseno Noerhandoko di Palu, Rabu.

Ia mengemukakan khusus pencegahan terorisme di Sulteng pihaknya telah bekerja sama dengan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Mebes Polri.

"Untuk memonitor daerah rawan Polda mendirikan 93 posko pada mudik lebaran hingga arus balik nanti," ujarnya.

Soeseno menyampaikan sebanyak 1.500 orang personel gabungan TNI/Polri disiagakan melakukan pengamanan mudik, perayaan Idul Fitri hingga arus balik.

"Gangguan sementara yang dipetakan pihak kepolisian adalah kemacetan saat arus mudik dan bencana longsor di wilayah pegunungan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati saat berkendara," ucapnya.

Dia mengemukakan saat ini yang menjadi perhatian di daerah Sulteng adalah Kabupaten Parigi Moutong, khususnya jalur Trans Sulawesi sepanjang 350 kilometer di Pantai Timur hingga Provinsi Gorontalo.

Selain pengamanan mudik, kata dia, pihaknya juga tetap melakukan langkah-langkah preventif dalam menjaga melalui patroli dan menciptakan kondusif keamanan dan ketertiban masyarakat demi kelancaran umat yang melaksanakan ibadah puasa dan shalat tarawih.

"Terkait buka tutup jalan akan kita lihat situasi di lapangan bagaimana, kalau ada kejadian tertentu maka ditutup," ujar Wakapolda.