Satgas Pangan Kota Palu imbau distributor jaga ketersediaan bahan pokok

id Bahan pangan, bahan pokok, satgas pangan, pemkotpalu, Rahmad Mustafa, Sulteng ,Inflasi,Distributor pangan

Satgas Pangan Kota Palu imbau distributor jaga ketersediaan bahan pokok

Ilustrasi - Warga mengangkat beras SPHP yang baru saja dibelinya di Gerakan Pangan Murah, di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (13/6/2024). ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) -
Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kota Palu mengimbau distributor bahan pangan di ibu kota Sulawesi Tengah (Sulteng) ini menjaga ketersediaan bahan pokok supaya tidak mempengaruhi harga komoditas pangan.


 


"Distributor pangan sangat strategis dalam membantu pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pangan," kata Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Palu Rahmad Mustafa, di Palu, Minggu.


 


Ia menjelaskan Satgas Pangan yang ditugaskan pemerintah daerah (pemda) bertanggung jawab terhadap stabilitas harga bahan pokok, termasuk ketersediaan pasokan pangan, sebab ke depan masih ada hari besar keagamaan.


 


Oleh sebab itu, mulai sekarang pemda setempat sudah harus melakukan langkah-langkah konkret guna pemenuhan pasokan bahan pangan daerah untuk ketahanan konsumsi hingga akhir tahun 2024.


 


"Salah satu langkah kami lakukan yakni melaksanakan inspeksi bahan pokok penting di tingkat distributor, hingga saat ini ketersediaan komoditas pangan sangat memadai," ujarnya.


 


Ia mengemukakan komoditas gula pasir misalnya, dari hasil inspeksi dilakukan satgas pangan, distributor di ibu kota Sulteng mengaku stok mereka miliki sangat memadai dan cukup untuk konsumsi dua bulan ke depan dengan jumlah stok 132 ton.


 


"Distributor masih melakukan penambahan gula pasir. Penambahan stok dipersiapkan menghadapi natal dan tahun baru," ujarnya pula.


 


Kemudian ketersediaan, menurut data Bulog, ketersediaan beras digudang logistik mereka saat ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi dua bulan ke depan, yang mana ketersediaan pasokan pada Juni yang lalu sebanyak 24.772 ton dengan rata-rata konsumsi beras di Sulteng sekitar 118 kilogram per kapita.


 


Ia mengatakan bahan pokok sangat berpengaruh terhadap inflasi daerah, sehingga para pihak yang berkepentingan di bidang pangan diharapkan dapat membangun kolaborasi yang baik dalam menjaga ketahanan pangan daerah.


 


"Pemkot Palu tidak dapat bekerja sendiri dalam urusan menjaga stabilitas harga maupun pasokan, kami membutuhkan sinergi dengan para pihak termasuk pedagang untuk bersama-sama menjaga ketersediaan stok dan kestabilan harga," katanya lagi.