BI Sulteng: program gerakan nasional nontunai berkembang baik

id gnnt,nontunai,bi

BI Sulteng: program gerakan nasional nontunai berkembang baik

GERAKAN TRANSAKSI NONTUNAI Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola pada acara Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di Palu, Kamis (21/12), meminta komitmen dan keseriusan semua pihak dalam menyukseskan Program Transaksi Non Tunai yang mulai diberlakukan 1 Januari 2018.(Foto:Humasprov)

Palu, (Antaranews Sulteng) - Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Miyono mengatakan program gerakan nasional non tunai (GNNT) berkembang cukup baik di daerah tersebut.

"Hanya kami belum melakukan pendataan secara statistik," kata Miyono dihubungi dari Palu, Rabu.

Menurut dia, perkembangan itu, tidak sepesat di Pulau jawa yang didukung dengan infrastruktur. Sementara di Sulteng masih yang terbatas.

"Kita sudah rencanakan akan ada di Bandara, tetapi semangat GNNT itu terus dilakukan, karena tujuannya untuk mengefisienkan ekonomi," ujar Miyono.

Dia berharap dengan semangat GNNT, dapat mengurangi penggunaan uang kartal kedepannya, sehingga lebih efisien.

Kajian Ekonomi Keuangan Regional (KEKR) Triwulan I 2018 mencatat, transaksi keuangan secara non tunai mencakup transaksi yang menggunakan "BI-Real Time Gross Settlement" (BI-RTGS) dan sistem kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Pertumbuhan RTGS dan kliring cenderung mengalami penurunan pada TW I-2018, bila dibandingkan TW IV-2017. Nominal kliring tercatat sebesar Rp2,38 miliar, lebih rendah dari triwulan sebelumnya dengan angka Rp2,82 miliar.

Sementara transanski melalui BI-RTGS mengalami penurunan dari sisi dana keluar (outgoing). Dana keluar tercatat sebesar Rp1,59 miliar, lebih rendah 33,06 persen dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp2,38 miliar.

"Transaksi non tunai diharapkan dapat mengurangi resiko tindakan kejahatan seperti perampokan, pencurian dan terhindar dari uang palsu," harap Miyono.