Basarnas Palu tingkatkan pelayanan SAR di daerah rawan bencana alam

id basarnaspalu,timsar,kotapalu,sulawesitengah

Basarnas Palu  tingkatkan pelayanan SAR di daerah rawan bencana alam

Pelaksanaan upacara HUT Ke-50 Basarnas di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (1/3/2022). (ANTARA/ Kristina Natalia)

Kota Palu (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu berupaya meningkatkan pelayanan SAR di seluruh wilayah Sulawesi Tengah khususnya di daerah rawan bencana alam.
 
“Upaya kita yaitu meningkatkan kinerja dan kemampuan teknik, membuat inovasi terbaru dan kreatif dalam memajukan pelayanan SAR,” kata Kepala Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes usai upacara HUT Ke-50 Basarnas di Kota Palu, Selasa.

Andrias mengatakan, saat ini pos SAR belum ada di semua kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Terdata ada 86 personel yang dibagi di empat kabupaten untuk bersiaga membantu masyarakat dalam penanggulangan bencana alam.

“Setiap pos ada 10 orang, tersisa ada 46 orang. Tim 'rescue' hanya 23 orang dan personel di Palu akan membantu pertolongan dan penanggulangan bencana di daerah yang dekat dengan Kota Palu seperti Kabupaten Donggala, Sigi, Poso,” jelas Andrias.

Dalam meningkatkan pelayanan, Basarnas Palu juga bersinergi dengan semua potensi SAR yang ada di setiap daerah.

Tak hanya diberi pelatihan pencarian dan pertolongan, para potensi SAR akan membantu langsung di lapangan jika menerima laporan bencana alam maupun kecelakaan kapal, maupun kondisi membahayakan manusia.

“Personel kita sangat kurang makanya belum semua daerah ada pos SAR,” kata Andrias.

“Sebelum kami tiba di lokasi maka ada potensi SAR yang akan membantu menangani dulu sebelum tim kami tiba,” tambahnya.

Menurut Andrias, sejumlah pemerintah daerah kabupaten juga telah mengajukan permohonan kepada Basarnas Palu agar menempatkan pos SAR di daerahnya.

Namun hal ini belum bisa dilakukan Basarnas Palu karena keterbatasan personel, fasilitas dan anggaran.

"Idealnya memang setiap kabupaten/kota ada satu pos namun anggaran sangat terbatas sehingga kami belum bisa memenuhi permintaan pemerintah daerah yang menginginkan ada pos SAR," kata Andrias.