Donggala, Sulteng, (antarasulteng.com) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyediakan berbagai bantuan senilai Rp2 miliar tahun 2016 untuk masyarakat peserta program minapolitan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Subijakto saat bertatap muka dengan para peserta minapolitan Donggala di Desa Lalombi, Kecamatan Banawa Selatan, Jumat petang menegaskan bahwa bantuan tersebut semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada tahun 2015, kata Dirjen yang didampingi Bupati Donggala Kasman Lassa, pihaknya sudah menyalurkan satu unit alat berat berupa excavator untuk membantu peserta program minapolitan membangun pematang tambak yang lebih tinggi serta memperdalam kolam tambak.
Bantuan-bantuan yang akan disalurkan tersebut, kata Dirjen, akan dimanfaatkan untuk melatih petani/petambak dalam teknik budidaya yang intensif serta penyediaan sarana dan fasilitas pendukung seperti benih dan pakan.
"Saya harap dengan program ini, petambak tradisional akan meningkatkan sistem budidayanya ke tradisional plus, yang tradisional plus nai menjadi Senin intensif dan yang telah semi intensif menjadi intensif sehingga produksi akan meningkat secara signifikan," ujarnya.
Sementara Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng Hasanuddin Atjo mengemukakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan pembibitan ikan bandeng yang ditargetkan memproduksi satu juta ekor benih pada 2016, dan sebagian akan disalurkan untuk membantu minapolitan Donggala.
Dirjen Slamet Subiakto mengemukakan bahwa pihaknya memilih Desa Lalombi untuk menjadi pusat minapolitan di Kabupaten Donggala karena daerah ini sangat strategis lokasinya, di pinggir jalan trans Sulawesi, memiliki potensi tambak yang besar, lingkungannya masih terpelihara bagus serta masyarakatnya sangat bergairah dan bersemangat.
"Kawasan ini akan menjadi pusat ekonomi baru di Donggala di masa depan dengan sektor perikanan budidaya sebagai sektor utamanya," ujarnya.
Ia berharap hasil-hasil produksi dari kawasan minapolitan ni baik berupa ikan bandeng, udang, rumput laut akan diprioritaskan untuk mengikatkan gizi masyarakat, memperkuat Ketahanan pangan dan selebihnya untuk diekspor.
Dirjen juga mengingatkan masyarakat agar dalam mengelola potensi budidaya perikanan, jangan sampai merusak lingkungan, terutama hutan bakau yang tampak masih terpelihara cukup baik.
Bupati Donggala Kasman Lassa mengatakan kawasan minapolitan ini meliputi kawasan seluas 10 hektare yang melibatkan puluhan pemilik tambak dalam empat kelompok dengan komoditas utama adalah udang, ikan bandeng, dan rumput laut.
Program minapolitan ini, kata bupati, mendapat dukungan penuh Pemerintah daerah karena akan menghidupkan ekonomi dan Mensejahterakan masyarakat di sini.
Program ini, kata Kasman Lassa, juga akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari program prioritas jangka pendek Pemkab Donggala yakni menjadikan Kota Donggala sebagai Kota Wisata mulai 2016.
"Lewat program ini, Lalombi akan menjadi pusat kuliner hasil budidaya perikanan dan kelautan serta industri rumah tangga berbahan baku hasil perikanan dan kelautan," ujarnya.
Sebelum meninjau lokasi minapolitan, Dirjen Slamet Subijakto memberikan pengarahan pada rapat koordinasi pengembangan minapolitan terintegrasi se kabupaten Donggala di Kantor Bupati Donggala.