Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah telah menyalurkan jatah 12.400 dosis vaksin pneumokokus konjugasi (Pnemococcal Conjugate Vaccine/PCV) dari Kementerian Kesehatan ke kabupaten/kota.
Koordinator Survei dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Ahsan, M.Kes di Kota Palu, Minggu, mengatakan bahwa jatah vaksin tersebut akan digunakan untuk melaksanakan imunisasi PCV di fasilitas pelayanan kesehatan dan posyandu di kabupaten/kota.
Ahsan mengatakan bahwa imunisasi PCV tidak dilaksanakan secara serentak. Beberapa daerah masih melakukan sosialisasi mengenai pelaksanaan imunisasi tersebut.
"Akan tetapi sudah ada yang melaksanakan dan sesuai catatan yang ada jumlah bayi mendapat imunisasi PCV berjumlah 29 jiwa di Sulteng," kata Ahsan.
Ia menjelaskan bahwa imunisasi PCV dilakukan untuk mencegah penyakit pneumonia atau radang paru-paru akibat infeksi bakteri pneumokokus pada bayi.
Menurut dia, imunisasi PCV dilakukan dengan memberikan tiga dosis vaksin. Vaksin PCV dosis pertama diberikan saat bayi berusia dua bulan, dosis kedua pada saat berusia tiga bulan, dan dosis ketiga pada saat usia 12 bulan.
"Dengan pencanangan yang dimulai September 2022, maka target utamanya adalah anak yang lahir pada tanggal 13 Juni karena perhitungannya sudah sesuai bayi itu berumur dua bulan," kata Ahsan.
Menurut data Dinas Kesehatan, pada 2021 ada 4.668 kasus pneumonia di Sulawesi Tengah dengan rata-rata temuan kasus per minggu 39,7 persen. Jumlah bayi yang meninggal dunia karena penyakit itu tercatat tujuh orang.
"Temuan kasus pada 2021 itu masih jauh dari target yang diberikan Kemenkes RI yakni 65 persen, karena memang beberapa orang tua justru takut kalau anaknya diperiksa padahal lebih bagus diperiksa agar mendapat proteksi secara cepat serta lebih awal," kata Ahsan.
Dia mengatakan bahwa temuan kasus pneumonia pada 2021 lebih rendah dari total penemuan kasus pneumonia pada balita tahun 2020. Balita yang terserang pneumonia di Sulawesi Tengah pada 2020 tercatat 5.724 orang dan 12 orang di antaranya meninggal dunia.
Guna menekan angka kasus pneumonia, Ahsan mengatakan, pemerintah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi pada 2022.
Pemerintah mencanangkan pelaksanaan imunisasi PCV untuk menurunkan angka kematian bayi, menurunkan angka kematian balita, dan menurunkan angka kasus stunting.
Koordinator Survei dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah Ahsan, M.Kes di Kota Palu, Minggu, mengatakan bahwa jatah vaksin tersebut akan digunakan untuk melaksanakan imunisasi PCV di fasilitas pelayanan kesehatan dan posyandu di kabupaten/kota.
Ahsan mengatakan bahwa imunisasi PCV tidak dilaksanakan secara serentak. Beberapa daerah masih melakukan sosialisasi mengenai pelaksanaan imunisasi tersebut.
"Akan tetapi sudah ada yang melaksanakan dan sesuai catatan yang ada jumlah bayi mendapat imunisasi PCV berjumlah 29 jiwa di Sulteng," kata Ahsan.
Ia menjelaskan bahwa imunisasi PCV dilakukan untuk mencegah penyakit pneumonia atau radang paru-paru akibat infeksi bakteri pneumokokus pada bayi.
Menurut dia, imunisasi PCV dilakukan dengan memberikan tiga dosis vaksin. Vaksin PCV dosis pertama diberikan saat bayi berusia dua bulan, dosis kedua pada saat berusia tiga bulan, dan dosis ketiga pada saat usia 12 bulan.
"Dengan pencanangan yang dimulai September 2022, maka target utamanya adalah anak yang lahir pada tanggal 13 Juni karena perhitungannya sudah sesuai bayi itu berumur dua bulan," kata Ahsan.
Menurut data Dinas Kesehatan, pada 2021 ada 4.668 kasus pneumonia di Sulawesi Tengah dengan rata-rata temuan kasus per minggu 39,7 persen. Jumlah bayi yang meninggal dunia karena penyakit itu tercatat tujuh orang.
"Temuan kasus pada 2021 itu masih jauh dari target yang diberikan Kemenkes RI yakni 65 persen, karena memang beberapa orang tua justru takut kalau anaknya diperiksa padahal lebih bagus diperiksa agar mendapat proteksi secara cepat serta lebih awal," kata Ahsan.
Dia mengatakan bahwa temuan kasus pneumonia pada 2021 lebih rendah dari total penemuan kasus pneumonia pada balita tahun 2020. Balita yang terserang pneumonia di Sulawesi Tengah pada 2020 tercatat 5.724 orang dan 12 orang di antaranya meninggal dunia.
Guna menekan angka kasus pneumonia, Ahsan mengatakan, pemerintah menggencarkan pelaksanaan vaksinasi pada 2022.
Pemerintah mencanangkan pelaksanaan imunisasi PCV untuk menurunkan angka kematian bayi, menurunkan angka kematian balita, dan menurunkan angka kasus stunting.