BPBD Sulteng telah salurkan sebanyak 515.000 liter air bagi warga Bangkep

id BPBD Sulteng ,Kekeringan ,Krisis air bersih,Kabupaten Bangkep ,Distribusi air bersih ,Sulteng

BPBD Sulteng telah salurkan sebanyak 515.000 liter air bagi warga Bangkep

Personel gabungan menyalurkan air bersih kepada warga di Desa Alul, Kecamatan Bulagi, Banggai Kepulauan, Rabu (22/11/2023). (ANTARA/HO-BPBD Sulteng)

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah telah menyalurkan sebanyak 515.000 liter air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).
 


"Penyaluran air bersih terus kami salurkan kepada warga yang terdampak kekeringan, agar kebutuhan air warga bisa tetap terpenuhi," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus di Palu, Kamis.

 

Akris menjelaskan penyaluran air bersih sudah dilakukan oleh personel gabungan dalam beberapa hari terakhir akibat kekeringan yang terjadi sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih.


 


Kondisi kekeringan akibat kemarau panjang tersebut mengakibatkan sumber mata air atau penampungan air menyusut.


 


Personel gabungan yang terdiri dari BPBD Sulteng, BPBD Bangkep, PMI, Damkar, PDAM, dan TNI-Polri telah menyalurkan air bersih sebanyak 515.000 liter sejak tanggal 4 November lalu hingga pada Rabu malam, 22 November 2023.


 


Penyaluran air bersih kepada warga tersebut dilakukan pihaknya di beberapa lokasi berbeda yaitu Desa Alul, Desa Sosom, Desa Toolon, Desa Montomisan, Desa Lalandai, Desa Tolo dan Desa Kambal di Kecamatan Bulagi.


 


"Kami terus mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan, sampai hari ini sudah 836 KK atau sekitar 2.102 jiwa yang telah menerima distribusi air bersih," katanya.


 


Ia menjelaskan bahwa pendistribusian air bersih dilakukan oleh personel gabungan dengan menggunakan satu mobil tangki BPBD Sulteng, satu mobil tangki PDAM, dan satu mobil tangki Damkar kabupaten setempat.


 


"Sebelumnya kami juga menggunakan satu mobil tangki PMI, tapi karena ban mobil depan yang sudah gundul jadi untuk sementara waktu tidak beroperasi," ujarnya.


 


Berdasarkan hasil asesmen sementara, warga terdampak kekeringan di kabupaten setempat semakin meluas dengan sebanyak 1429 KK atau 4177 jiwa mengalami krisis air bersih.


 


Selain di Kecamatan Bulagi, Desa Momotan, Desa Unu, Desa Mangais, Desa Palabatu Satu, dan Desa Pipilogot Paipaisu di Kecamatan Bulagi Selatan dan Desa Ombuli, Desa Minanga, Desa Koyobunga dan Desa Luk Panenteng di Kecamatan Luk Panenteng juga terdampak kekeringan.


 


"Hingga saat ini kekeringan masih berlangsung, dan upaya penyaluran air bersih tidak pernah berhenti dilakukan," ujarnya.


 


Akris mengatakan hingga saat ini personel gabungan di lapangan masih terus mengoptimalkan pendistribusian bersih ke warga terdampak secara bergiliran.