Bangkep gencarkan sosialisasi cegah kekerasan berbasis gender

id Pemkab Bangkep ,Sosialisasi peningkatan kualitas keluarga ,Cegah kekerasan berbasis gender ,Banggai Kepulauan ,Sulawesi

Bangkep gencarkan sosialisasi cegah kekerasan berbasis gender

Masyarakat mengikuti kegiatan sosialisasi peningkatan kualitas keluarga dalam upaya pencegahan kekerasan berbasis gender di Banggai Kepulauan, Kamis (26/9/2024). (ANTARA/HO-Diskominfo Banggai Kepulauan)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah menggencarkan sosialisasi peningkatan kualitas keluarga dalam rangka pencegahan kekerasan berbasis gender.
 
"Keluarga adalah fondasi utama dalam membentuk karakter dan mentalitas masyarakat, peningkatan kualitas keluarga menjadi sangat penting untuk mencegah berbagai bentuk kekerasan, terutama yang berbasis gender," kata Penjabat Bupati Bangkep Ihsan Basir dalam keterangan diterima di Palu, Jumat.
 
Ia mengatakan keluarga yang sehat dan harmonis merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan damai.
 
Menurut dia, kekerasan berbasis gender sebagai isu serius yang perlu ditangani secara bersama. Kesetaraan gender dalam keluarga merupakan salah satu fondasi mewujudkan ketahanan keluarga masa kini.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Banggai Kepulauan selama Januari-September 2024, jumlah kasus kekerasan berbasis gender masih cukup tinggi dengan jumlah kasus kekerasan terhadap anak 25 kasus dan kekerasan terhadap perempuan 10 kasus.
 
Oleh karena itu, pihaknya melaksanakan sosialisasi untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya kesetaraan gender dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua anggota keluarga.
 
Ia juga mengajak masyarakat untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menciptakan program-program yang efektif dalam mencegah kekerasan berbasis gender.
 
"Saya mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam upaya ini, mulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, hingga masyarakat luas," katanya.
 
Ia berharap, sosialisasi itu bermanfaat untuk menciptakan Banggai Kepulauan yang aman, adil, dan berkelanjutan.