Stok beras di Bulog Sulawesi Tengah di gudang capai 28.500 ton

id Beras, stik pangan, bahan pangan, bulog, Elis Nurhayati, ketahanan pangan, sulteng

Stok beras di Bulog Sulawesi Tengah di gudang capai 28.500 ton

Dok- Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulawesi Tengah Elis Nurhayati memberikan keterangan terkait capaian penyerapan beras dilakukan pihaknya. (ANTARA/HO-Bulog Sulteng)

Palu (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah memiliki 28.500 ton stok beras yang tersebar di sejumlah gudang guna menunjang penguatan ketahanan pangan daerah.

"Jumlah stok sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Sulawesi Tengah," kata Pimpinan Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Kanwil Sulawesi Tengah Elis Nurhayati di Palu, Jumat.

Ia menjelaskan adapun stok beras di gudang logistik Bulog digunakan untuk mendukung sejumlah program pemerintah, di antaranya bantuan bahan pangan untuk masyarakat miskin, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), maupun program swasembada pangan.

Khusus program bantuan pangan pemerintah, Bulog mendistribusikan beras kepada 224.148 masyarakat miskin yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kementerian Sosial (Kemensos).

"Penyaluran sedang berlangsung, bantuan pangan diberikan kepada penerima manfaat sebanyak 20 kilogram per rumah tangga untuk periode Juni dan Juli 2025," ujarnya.

Ia menuturkan, pihaknya juga ikut terlibat melakukan pengendalian harga pangan (beras) melalui produk beras SPHP.

Bulog menargetkan penyaluran beras SPHP di Sulawesi Tengah sebanyak 13.056 ton sebagaimana telah ditetapkan oleh Bapenas, yang mana harga beras SPH dijual Rp11 ribu per kilogram dari gudang Bulog, lalu harga jual kembali maksimal Rp12.500 per kilogram.

"Sejumlah kabupaten datang mengecek kualitas dan kuantitas beras yang akan disalurkan. Kemudian Bapanas juga sudah mengirimkan surat kepada Kemendagri, Kemensos, termasuk gubernur, bupati/wali kota untuk membantu pelaksanaan distribusi bantuan pangan supaya berjalan sesuai dengan ketentuan," kata Elis memaparkan.

Ia meminta masyarakat tidak panik terhadap lonjakan harga komoditas beras di pasar, yang kini mencapai Rp17.500 per kilogram beras premium dibandingkan harga bulan Juni Rp13.500 per kilogram.

"Penyaluran bantuan pangan oleh pemerintah daerah (pemda) sangat membantu menekan harga beras saat ini. Adanya bantuan, masyarakat penerima manfaat tentu tidak lagi membeli beras di pasar. Kami juga berkolaborasi dengan pemda menekan lonjakan harga beras melalui pasar murah," kata dia.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.