Peserta bidikmisi diharapkan jadi teladan mahasiswa IAIN

id Iain

Peserta bidikmisi diharapkan jadi teladan mahasiswa IAIN

Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Palu Dr Abidin Djafar, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Pelatihan Soft Skill Bidikmisi, Abdul Wahab Lasenggo, menyampaikan materi dihadapan 114 peserta penerima bantuan biaya pendidikan, di IAIN Palu, Sabtu. (Antaranews Sulteng/Zulfakar)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Peserta penerima beasiswa dari program bantuan biaya pendidikan yang difokuskan pada ekonomi menengah kebawah (bidikmisi) diharapkan menjadi teladan bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah.

"Oleh karenanya peserta bidikmisi diharapkan menjadi gerbong terdepan IAIN Palu dalam prestasi akademik, serta unggul dalam akhlak dan etika," ucap Rektor IAIN Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd, di Palu, Senin.

Terkait rencana PPL/KKN luar negeri, sebut dia, IAIN Palu mengupayakan mahasiswa penerima bantuan lewat program bidikmisi akan menjalani PPL dan KKN di luar negeri.

"Nanti PPL/KKN sudah ada yang berskala nasional dan internasional. Terutama bagi mahasiswa peserta bidikmisi," ujar pakar managemen pendidikan itu.

Ia mengaku bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Palu yang menaungi langsung program bidikmisi, terkait rencana peserta penerima bantuan bidikmisi KKP atau PPL/KKN di luar negeri.

"Beasiswa bidikmisi itu dipergunakan untuk mobilitas dan peningkatan mutu mahasiswa yang bersangkutan, ditengah keterbatasan anggaran," sebutnya.

"Maka jangan dihabiskan itu barang. Setiap semester terima Rp6.600.000, itu angka yang besar. Biaya itu digunakan untuk pembayaran SPP dan sebagainya. Lebihnya saya meminta untuk ditabung, sehingga dapat membantu pembiayaan peserta untuk menjalani KKP/KKN luar negeri," sebutnya.

Terkait hal itu Ketua Panitia Pelatihan Soft Skil sekaligus pengelola bidikmisi IAIN Palu Abdul Wahab Lasenggo membenarkan peserta menerima bantuan Rp6.600.000/semester/peserta.

"Biaya bantuan itu mereka terima sepanjang menjalani proses perkuliahan selama delapan semester atau jenjang strata satu," sebut Abdul Wahab Lasenggo.

Ia mengemukakan pembiayaan itu diperuntukkan pembayaran SPP/UKT, biaya hidup meliputi tempat tinggal dan makan serta transportasi. Selain itu juga diperuntukkan pembobotan/peningkatan kapasitas lewat pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak pengelola bidikmisi.

Dirinya menguraikan peserta bidikmisi telah dibekali dengan berbagai program peningkatan kapasitas, untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa.

"Yang baru saja kami laksanakan pada pekan lalu yaitu pelatihan soft skil diikuti 114 peserta, untuk pembentukan kapasitas personaliti, sejak tanggal 11 - 12 Agustus 2018 di IAIN Palu," urai Wahab.

Kegiatan-kegiatan tersebut, kata dia, bertujuan untuk membentuk mental dan kepribadian yang unggul dalam etika, moral dan akhlak. Agar mudah dalam berkomunikasi dan interaksi dalam kehidupan sosial.

Hal ini sekaligus sebagai modal bagi mahasiswa peserta bidikmisi dalam menyelesaikan masalah pribadi atau kelompok dalam lingkungan sosial kemasyarakatan.

"Mereka juga diharapkan tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, serta tidak terbawa dalam arus negatif era kesejagatan (globalisasi) yang ditandai dengan kemajuan teknologi komunikasi," kata Wahab.

Peserta bidikmisi, lanjut dia, dibekali dengan berbagai materi meliputi antara lain kecakapan berbahasa asing Inggris dan Arab, fiqih kontemporer, kemudian kiat-kiat menggapai sukses.

"Narasumber yang kami hadirkan pada kegiatan soft skill tersebut ialah Dr Lukman S Thahir, Rektor IAIN Palu, Wakil-Wakil rektor serta tim eksternal mitra IAIN Palu," ujarnya.

Baca juga: Rektor IAIN : mahasiswa ikuti PPL dengan baik