"Pada hari ini kami sebagai organisasi profesi kesehatan yang ada di Kota Palu berada di Layana Indah dalam rangka kegiatan bakti peduli stunting sebagai upaya meningkatkan kesehatan masyarakat," kata Ketua IDI Cabang Palu Muhammad Natsir di Palu, Minggu.
Ia mengatakan IDI turut berpartisipasi dalam intervensi penurunan angka stunting guna meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya di Kelurahan Layana Indah.
Muhammad Natsir mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja nyata yang dilakukan oleh IDI, dan diharapkan dapat membantu dalam mengintervensi angka stunting di kelurahan itu.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palu, kata dia, Kelurahan Layana Indah berada di posisi ketiga sebagai kelurahan dengan angka stunting cukup tinggi.
Angka Stunting di Kelurahan Layana Indah terus naik, pada tahun 2021 sebanyak 11,5 persen, 2022 sebanyak 13,1 persen, dan tahun 2023 sebanyak 15,58 persen.
Ia mengatakan masalah stunting telah menjadi permasalahan nasional yang dalam penanganannya harus ditangani secara bersama-sama.
"Kami saat ini sedang berdiskusi untuk menjadikan Layana Indah ini sebagai fokus ke depan yang akan dilakukan secara rutin dengan intervensi sampai enam bulan ke depan," katanya.
Setelah dilakukan intervensi selama enam bulan, kata dia, selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan terkait perubahan yang terjadi pada anak yang terindikasi stunting tersebut.
Ia mengatakan pada tahun 2023, angka stunting di Kota Palu sekitar 24 persen, sehingga diharapkan pada tahun 2024 bisa turun sekitar 10 persen menjadi 14 persen.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat diberikan bingkisan sembako guna meningkatkan kesehatan gizi balita yang terindikasi dan berisiko stunting, juga meningkatkan gizi bagi ibu hamil.
Dalam kesempatan tersebut, masyarakat diberikan bingkisan sembako guna meningkatkan kesehatan gizi balita yang terindikasi dan berisiko stunting, juga meningkatkan gizi bagi ibu hamil.