Alcaraz yakin mampu kalahkan Djokovic di final Wimbledon

id Alcaraz,Djokovic,Wimbledon,Grand Slam

Alcaraz yakin mampu kalahkan Djokovic di final Wimbledon

Petenis Spanyol Carlos Alcaraz merayakan kemenangannya di pertandingan semifinal Wimbledon melawan petenis Rusia Daniil Medvedev di All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Inggris, Jumat (14/7/2023). (ANTARA/REUTERS/Andrew Couldridge)

Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz yakin bisa mengalahkan Novak Djokovic dan menegaskan bahwa "tidak ada waktu untuk takut" di final Wimbledon, Minggu.

"Saya yakin bisa mengalahkannya di sini. Semua orang tahu dia legenda. Dia sangat sulit. Saya akan berjuang. Saya akan percaya pada diri saya sendiri," kata Alcaraz, yang ingin menambah gelar Wimbledon pertamanya untuk kemenangannya di US Open tahun lalu, seperti disiarkan AFP, Sabtu.

Petenis berusia 20 tahun itu menjadi pemain termuda yang mencapai final Wimbledon, setelah sesama petenis Spanyol Rafael Nadal pada 2006, saat ia menyingkirkan Daniil Medvedev 6-3, 6-3, 6-3, Jumat.

Djokovic mengalahkan Jannik Sinner 6-3, 6-4, 7-6 (7/4) di semifinal lainnya untuk mencapai perebutan gelar Wimbledon menuju mahkota kedelapan yang menyamai rekor saat ini dan gelar ke-24 Grand Slam.

Sukses mengalahkan unggulan kedelapan asal Italia itu memberi petenis Serbia tersebut kemenangan pertandingan ke-34 berturut-turut di Wimbledon, sekaligus mempertahankan rekornya yang tidak pernah kalah di Centre Court sejak 2013.

Djokovic mengalahkan Alcaraz di semifinal French Open, Juni. Petenis muda itu mengalami kram yang disebabkan oleh stres dan tegang saat menghadapi lawannya yang berusia 36 tahun itu.

"Saya melihat dia tidak terkalahkan di sini, di Centre Court sejak 2013, jadi ini akan menjadi tantangan. Tapi saya siap untuk ini," Alcaraz menegaskan.

Djokovic akan bermain dalam final Grand Slam ke-35, sementara Alcaraz akan berada di final keduanya.

"Melawan Novak akan menjadi spesial. Tidak ada waktu untuk takut, tidak ada waktu untuk lelah," ujar Alcaraz.

Alcaraz hanya memenangi tujuh pertandingan ketika dia menderita kekalahan straight set dari Medvedev di Wimbledon dua tahun lalu.

Saat itu, dia hanya berperingkat 75 dunia, sementara Medvedev berada di peringkat dua dunia.

Pada semifinal, Alcaraz mendominasi hingga mampu mengonversi break point untuk memimpin 5-3.

Satu-satunya break point Medvedev digagalkan pada gim kedua set kedua, dan juara US Open Alcaraz bangkit lagi pada set ketiga untuk memimpin dengan meyakinkan.

Alcaraz melakukan break untuk memimpin 2-0 pada set ketiga sebelum empat break berturut-turut.

Petenis Spanyol itu memantapkan dirinya, maju ke final Wimbledon pertamanya dengan pukulan forehand yang spektakuler.

"Sangat sulit untuk menutup pertandingan, Anda harus benar-benar fokus melawan Daniil, dia berjuang hingga saat-saat terakhir," ujar Alcaraz.

"Dia petarung, pelari, pemain yang luar biasa. Saya harus menunjukkan yang terbaik di saat-saat sulit dan bermain agresif. Saya harus menjadi diri saya sendiri dan itulah kunci untuk menutup pertandingan itu," pungkasnya.