"Imunisasi HPV merupakan upaya pemerintah untuk menjaga masa depan anak-anak perempuan Indonesia agar selalu sehat dan terhindar dari kanker serviks," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kota Palu Sitti Rachmah di Palu, Senin.
Ia mengatakan pemberian vaksin HPV sebagai upaya pencegahan kanker serviks pada wanita yang diberikan dua kali pada anak perempuan usia kelas 5, kemudian diulang pada tahun berikutnya saat kelas 6.
Ia menjelaskan pemberian imunisasi HPV bagi anak yang bersekolah telah dimulai pada bulan Agustus ini melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan sasaran 3.178 siswa perempuan kelas 5.
"Ini (HPV) diberikan dua kali usia kelas 5, diulang lagi tahun depannya pada usia kelas 6 pada siswa SD perempuan," katanya.
Vaksin HPV, kata dia, bermanfaat agar tubuh membentuk antibodi untuk melawan virus sehingga tidak sampai terinfeksi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memasukkan vaksin HPV sebagai vaksin wajib dalam program imunisasi nasional dengan target sasaran siswi kelas 5 dan 6 SD/sederajat.
Siti Rachmah menambahkan program vaksinasi itu perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat, apalagi vaksinasinya gratis dan jika dilakukan secara mandiri biayanya cukup mahal. Oleh karena itu, kata dia, harus disambut baik dalam rangka menjaga kesehatan generasi bangsa Indonesia.
Maka dari itu dia mengimbau kepada seluruh orang tua maupun wali murid agar memberikan persetujuan dan partisipasi aktifnya dalam imunisasi tersebut.
"Dengan ini, diimbau seluruh orang tua di Kota Palu untuk turut bekerja sama dengan Program BIAS ini, memastikan seluruh anaknya mendapat vaksinasi lengkap, untuk tumbuh kembang generasi yang sehat dan kuat,” ujarnya.