Donggala (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menyalurkan bantuan pangan berupa ikan segar dan makanan tambahan kepada keluarga berisiko stunting di Desa Powelua Kecamatan Banawa Tengah untuk mencegah terjadinya stunting.
Bupati Donggala Vera Elena Laruni mengatakan pemberian makanan tambahan itu merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
"Sebanyak 307 paket makanan tambahan dan 921 kilogram ikan segar dibagikan kepada 307 keluarga berisiko stunting di Desa Powelua," kata Vera saat ditemui awak media di Banawa, Kamis.
Ia mengemukakan dalam pembagian makanan tambahan itu masing-masing keluarga mendapatkan 3 kilogram ikan segar untuk dikonsumsi.
"Jadi, berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Donggala bahwa terdapat 307 keluarga yang masuk dalam kategori berisiko stunting," ucapnya.
Ia menuturkan pemberian bantuan ini merupakan bagian dari program intervensi konvergensi yang melibatkan lintas sektor, termasuk institusi kepolisian untuk pendampingan dan pembinaan.
Menurut dia, bantuan lain yang diberikan kepada masyarakat yakni bibit ikan nila untuk mendorong usaha perikanan skala rumah tangga.
"Hal itu bertujuan meningkatkan kemandirian dan ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan," ujarnya.
Vera menjelaskan bantuan yang diberikan tidak hanya berdampak langsung pada penurunan stunting, tetapi juga bisa meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat Donggala.
"Pemberian ikan segar dan bibit ikan ini diharapkan bisa menjadi stimulan agar masyarakat makin sadar pentingnya konsumsi protein hewani, khususnya ikan untuk tumbuh kembang anak," katanya.
Diketahui pada tahun 2024, angka konsumsi ikan masyarakat Donggala tercatat sebesar 70,4 persen.
"Melalui intervensi ini, pemerintah daerah menargetkan peningkatan konsumsi ikan menjadi 80,4 persen pada tahun 2025," ujarnya.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) bahwa angka stunting di Kabupaten Donggala dari 32,4 persen pada 2023 naik menjadi 34,1 persen pada 2024.
Namun, hingga akhir Juli 2024, prevalensi stunting di Donggala turun menjadi 17,4 persen.
Pemerintah Kabupaten Donggala menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2025, sesuai dengan target nasional.