DKP Bantul kenalkan potensi laut bagi pemuda untuk regenerasi nelayan

id Potensi laut selatan ,Regenerasi nelayan ,DKP Bantul

DKP Bantul kenalkan potensi laut bagi pemuda untuk regenerasi nelayan

Perahu nelayan dan potensi sumberdaya laut di pantai selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengenalkan potensi sumber daya laut selatan kepada generasi muda daerah itu untuk mendorong mereka menggeluti usaha menangkap ikan di laut atau regenerasi nelayan.

"Kita adakan pelatihan regenerasi nelayan, dengan mengenalkan mereka generasi muda tentang sumber perikanan dan potensi sumber daya laut, kemudian nanti praktek menangkap ikan bagaimana," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul Istriyani di Bantul, Selasa.

Menurut dia, pelatihan regenerasi nelayan yang digelar selama dua hari pada 11 dan 12 September 2023 di wilayah Pantai Samas Bantul tersebut diikuti 20 orang generasi muda di pesisir pantai dan memiliki keinginan untuk menjadi nelayan maupun kegiatan mengolah sumber daya laut.

"Pesertanya masih anak-anak muda, mungkin satu-dua orang pernah ikut melaut, sehingga masih perlu pendampingan. Jadi, dalam pelatihan itu ada instrukturnya, ada pendampingnya supaya mereka mulai berani untuk melaut," katanya.

Dia mengatakan, pelatihan regenerasi nelayan di pantai selatan Bantul itu diakui karena salah satu permasalahan di sektor perikanan tangkap Bantul, karena jumlah pertumbuhan nelayan yang tidak cukup tinggi setiap tahunnya, karena berbagai faktor.

"Artinya kita terus mendorong generasi muda untuk jadi nelayan, dan itu tidak mudah, karena itu bukan persoalan teknis, tapi juga persoalan mental dan budaya, kan tidak semua orang berani melaut, ada yang lihat ombak besar saja sudah ketakutan," kata Istriyani.

Oleh karena itu, kata dia, upaya regenerasi nelayan butuh proses panjang dalam menyiapkan nelayan yang sebenarnya, bahkan itu pun baru nelayan perahu, atau nelayan kecil yang menggunakan perahu tempel yang melakukan aktivitas melaut berangkat pagi pulang siang.

"Nelayan perahu itu saja tidak mudah, apalagi tentang nelayan kapal yang mungkin bisa berhari-hari di laut, maka butuh proses panjang menyiapkan nelayan, dan bukan menyangkut skill, teknik cara menangkap ikan, tapi menyiapkan mental dan budaya masyarakat," katanya.

Dia menyebut, saat ini jumlah nelayan di pantai selatan Bantul yang aktif sekitar 500 an orang, dengan pertumbuhan jumlah nelayan kurang dari 10 persen per tahunnya.