Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal di daerah itu.
"Pentingnya pembangunan rumah adat atau Bantaya sebagai bagian dari upaya pelestarian kebudayaan lokal di Kabupaten Sigi," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Desa Kalukubula, Sabtu.
Ia mengemukakan rumah adat atau Bantaya tidak hanya menjadi simbol budaya namun juga sebagai lembaga non-formal yang berfungsi untuk menjaga kerukunan antarwarga khususnya di Sigi.
"Tentunya rumah adat memiliki peran penting dalam menyelesaikan berbagai perselisihan secara adat dan mempererat tali persaudaraan dalam masyarakat," ucapnya.
Ia menjelaskan agar masyarakat bersama pemerintah daerah melalui aparat desa setempat menjaga pelestarian kebudayaan itu.
"Ini merupakan momentum penting dalam menjaga tradisi, memperkuat struktur sosial dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Sigi, khususnya bagi warga Desa Kalukubula," sebutnya.
Menurut dia, dengan adanya Bantaya tersebut masyarakat dapat lebih aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya adat serta memperkuat hubungan sosial diantara mereka.
"Pada intinya jika ada masalah terjadi maka bisa diselesaikan melalui pendekatan adat di Bantaya ini," ujarnya.
Irwan menyebutkan rumah adat atau Bantaya menjadi sarana dan prasarana untuk menjaga kerukunan baik antarmasyarakat maupun antaragama di Kabupaten Sigi.
"Pelestarian nilai adat dan budaya ini juga sebagai landasan pembangunan daerah sehingga ke depan pemerintah daerah dan dewan adat bisa berkolaborasi menjaga harmoni sosial serta melestarikan tradisi budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat," tuturnya.
Pemkab ajak masyarakat jaga dan lestarikan budaya lokal di Sigi

Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta (lima dari kiri) didampingi Kadis Pendidikan setempat bersama para dewan adat usai meresmikan rumah adat atau Bantaya di Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Sabtu (25/1/2025). (ANTARA/HO-Pemkab Sigi)