Tugu nol kilometer, ikon baru di tengah Kota Palu

id Tugu Palu

Tugu nol kilometer, ikon baru di tengah Kota Palu

Tugu nol kilometer Kota Palu pada Rabu (10/7) malam saat Wali Kota Hidayat dan Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said mengunjungi tugu tersebut. (Adha Nadjemuddin)

"Kita ingin membangun Kota Palu ini agar indah, terang, nyaman sehingga membuat orang betah tinggal di Palu," kata Hidayat.
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu akhirnya merampungkan pembangunan tugu nol kilometer setelah sebelumnya terhambat karena gempa disusul tsunami dan likuefaksi di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu.

Sudah dua malam terakhir ini, sebagian warga Kota Palu, mengabadikan tugu setinggi 16 meter itu. Ada yang mengabadikannya dari dalam mobil, ada pula yang datang khusus memotret tugu di tengah kota itu. Bahkan ada yang ber'swafoto' ria.

Wali Kota Palu Hidayat dan Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said bersama sejumlah pejabat kota pada Rabu malam menyempatkan diri melihat tugu yang bersimbolkan perangkat 'sambulu' tersebut.

Sambulu adalah perangkat adat masyarakat lokal Kaili, yang biasa digunakan saat mengantarkan harta dari calon mempelai laki-laki ke kediaman calon mempelai perempuan yang antara lain berisikan buah pinang, gambir, dan daun sirih.

Menurut Hidayat, perangkat adat 'sambulu' tersebut tercermin dari tugu nol kilometer tersebut, seperti dulang sebagai pondasi bawah yang berbentuk persegi dengan berdiameter delapan.

Dulang kata Hidayat adalah penyangga utama yang digunakan untuk membawa perangkat 'sambulu' maupun digunakan untuk menyambut tamu yang berkunjung.

Pada penyangga menyerupai dulang itulah berdiri satu tiang kokoh, diapit empat tiang lainnya yang melengkung dan mengerucut bagian atasnya. Seluruh tiang tersebut menyangga sebuah bulatan besar di puncak tugu. 

Tiang-tiang tersebut pada malam hari terang benderang setelah mendapat sorotan lampu dari bawah sehingga menambah estetika tugu tersebut.

Untuk menambah eksotis tugu itu, pemerintah membangun sebuah kolam segitiga di depannya dilengkapi dengan semburan air yang mengalir deras. 

Lihat juga : Tugu kenangan Kota Palu

Sebelum Hidayat - Sigit Purnomo Said menjabat wali kota dan wakil wali kota, tugu nol kilometer Kota Palu itu sering mendapat sorotan publik karena digunakan sebagai tugu promosi rokok sehingga menuai kontroversi.

Tugu nol kilometer itu dinilai sangat strategis karena berada di jantung kota, dekat dengan pusat perbelanjaan dan terhubung ke beberapa lokasi strategis seperti Taman GOR Palu, Taman Hutan Juang, Gedung Juang, rumah jabatan gubernur, perbankan, perkantoran dan hotel.

"Kita ingin membangun Kota Palu ini agar indah, terang, nyaman sehingga membuat orang betah tinggal di Palu," kata Hidayat.***