Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Sebanyak 35 peserta Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2019 berasal dari Sumatera Utara mengikuti upacara HUT Ke-74 RI di Lapangan Madani Desa Mpanau, dekat wilayah terdampak likuefaksi di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu.
Desa Mpanau salah satu wilayah terdampak parah gempa bumi pada 28 September 2018, Sebelah selatan desa tersebut, yakni Desa Lolu dan Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru. Lokasi likuefaksi Jono Oge dari Desa Mpanau kurang lebih dua kilometer.
Peserta antusias mengikuti upacara HUT RI yang dihadiri Asisten Deputi Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan III Kementerian BUMN Heri Purnomo, Direktur Layanan Strategis PT Inalum Ogi Prastomiyono dan Direktur Keuangan dan SDM BGR Logistics Endang Suraningsih, serta pejabat Pemkab Sigi, TNI dan Polri, serta pimpinan dan karyawan BUMN.
Upacara mulai sekitar pukul 08.00 hingga 08.45 Wita, sedangkan inspektur upacara Direktur Layanan Strategis PT Inalum Ogi Prastomiyono.
"Seluruh BUMN dan pejabat-pejabat Kementerian BUMN semuanya disebar untuk upacara di daerah-daerah di Indonesia," ucap Asisten Deputi Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan III Kementerian BUMN Heri Purnomo.
Dia menyebut kehadiran BUMN di seluruh daerah di Tanah Air serta peran dan fungsinya dalam keikutsertaan membangun bangsa harus dapat dirasakan oleh masyarakat di daerah.
Terkait dengan SMN, Heri Purnomo mengemukakan bahwa program itu bagian tak terpisahkan dari Program BUMN Hadir Untuk Negeri yang telah memasuki tahun kelima.
"SMN diselenggarakan oleh pemerintah melibatkan BUMN. Hal ini kehadiran BUMN diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri," ujar dia.
Kegiatan SMN, kata dia, bertujuan menumbuhkan rasa dan semangat kebangsaan generasi muda, rasa cinta terhadap tanah air dengan keanekaragamannya.
"Peserta SMN adalah pelanjut estafet, kita harus persiapkan sebaik mungkin, sedini mungkin generasi muda agar mereka siap menerima tongkat estafet," katanya.
Ia menyebut Indonesia sebagai negara yang majemuk dan beragam, budaya, suku, etnis, dan agama, dan bahasa daerah yang harus disikapi dengan baik secara dini agar tidak menjadi ancaman karena perbedaan.
"Inilah SMN untuk memperkuat semangat kebangsaan sesuai Sumpah Pemuda, yang mana dalam sumpah itu kita telah berjanji, satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air. Karena itu, keragaman budaya menjadi suatu kekayaan. Ini perlu dikenalkan kepada peserta generasi muda," kata dia.
Kegiatan SMN di Sulawesi Tengah dilakukan PT Indonesia Asahan Aluminium atau lebih dikenal sebagai Inalum dan PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) Logistics.
Terkait dengan Program SMN, Direktur Layanan Strategis PT Inalum Ogi Prastomiyono mengharapkan pertukaran pelajar bertajuk SMN dapat membawa siswa mengenal budaya di Tanah Air.
"Iya, jadi orang dari Sumatera Utara mengenal Sulawesi Tengah, dan orang Sulawesi Tengah mengenal budaya Sumatera Utara. Ini berlangsung selama seminggu," kata dia.
Ia menilai siswa-siswa dari Sumut senang bisa berada di Sulawesi Tengah, mengena budaya dan alam di daerah itu.